Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik menjadi ancaman serius bagi manusia dan lingkungan hidup. Polusi plastik telah mencemari laut, merusak ekosistem, dan berdampak negatif pada kesehatan manusia. Menyadari urgensinya, berbagai pihak kini berlomba-lomba mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini.

Ekonomi Sirkular sebagai Solusi

WWF-Indonesia melihat ekonomi sirkular sebagai salah satu solusi yang efektif dalam mengurangi permasalahan sampah plastik. Ekonomi sirkular adalah pendekatan yang menekankan pada pengelolaan limbah melalui proses guna ulang, sehingga sampah tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau bocor ke alam.

Plastic Smart Cities: Program Kolaborasi WWF-Indonesia

Menurut Aditya Bayunanda, CEO WWF-Indonesia, program Plastic Smart Cities merupakan inisiatif WWF yang melibatkan kolaborasi dengan pemerintah kota dan bank sampah. Melalui program ini, WWF berupaya mengelola sampah rumah tangga dengan mengimplementasikan konsep ekonomi sirkular.

“Dengan berfokus pada kolaborasi lintas sektor, kami berkomitmen mendorong kota-kota untuk menghentikan kebocoran plastik ke alam. Di mana kesadaran lingkungan dan inovasi teknologi juga harus sejalan dan nantinya memberikan warisan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ujar Aditya dalam konferensi “Narasi, Inspirasi dan Kebijakan Dalam Pengelolaan Sampah Plastik di Perkotaan” yang diselenggarakan oleh Green Press Community di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Urgensitas Penanganan Sampah Plastik

Aditya menegaskan bahwa penanganan sampah plastik merupakan suatu urgensitas. Mengutip data dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi Dunia (OECD), jumlah sampah plastik global diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat, dari 460 juta ton pada tahun 2019 menjadi 1.231 juta ton pada tahun 2060.

Di Indonesia, kondisi sampah plastik laut sudah mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), pada tahun 2022, jumlah sampah plastik di laut Indonesia mencapai 398.000 ton, yang sudah mulai membahayakan dan menjadi masalah polusi besar.

Implementasi Kebijakan dan Pentingnya 3R

Solusi dalam pengelolaan sampah plastik harus membawa hasil yang nyata bagi masyarakat dan organisasi yang mengerjakannya. Aditya menegaskan pentingnya sinergi dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk membentuk ekosistem pengelolaan sampah yang lebih luas dan berkelanjutan.

“Tinggal kita sinergikan dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan menjadikan ini gerakan yang lebih luas. Ini perlu kebersamaan, kepeloporan, dan kepemimpinan. Saya tetap optimistis, sampah plastik ini termasuk yang kelihatan solusinya,” ujar Aditya.

Inisiatif Global: Global Plastic Treaty dan Business Coalition

Secara global, WWF terus berupaya membangun tata kelola pengelolaan sampah plastik melalui Global Plastic Treaty dan memobilisasi dukungan dari kelompok produsen yang bertanggung jawab melalui business coalition.

Green Press Community: Memantik Gerakan Lingkungan di Indonesia

Green Press Community merupakan ajang perdana yang diorganisasi oleh Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (The Society of Indonesian Environmental Journalists/SIEJ). Acara ini bertujuan menghimpun ide dan memantik gerakan bersama untuk melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Diselenggarakan sejak Rabu (8/11/2023), GPC menghadirkan berbagai sesi pembelajaran, talk show, dan konferensi yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk pers, organisasi non-pemerintah, dan mahasiswa.

Artikel ini sudah dipublikasikan di https://www.ekuatorial.com/2023/11/wwf-tawarkan-solusi-pengelolaan-sampah-lewat-ekonomi-sirkular/

Optimasi SEO Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI  WWF Indonesia

Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik

Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.

scan disini

Atau dapatkan di

Panduan Aplikasi AKSI

WWF Indonesia

• Website: https://wwf.id/
• Yotube: @WWFIndonesia
• X: @WWF_ID
• Instagram: @wwf_id
• Tiktok: @wwf_id