Yayasan Kumala adalah sebuah Organisasi Non Pemerintah dan Non Profit (Nirlaba) yang berkonsentrasi kepada isu-isu pembangunan di Indonesia, terutama kepada pembangunan ekonomi masyarakat, termasuk di dalamnya program pembangunan pendidikan berbasis kompetensi kewirausahaan menuju tercapainya kesejahteraan masyarakat maupun pemberdayaan masyarakat secara umum. Yayasan Kumala mempunyai kesamaan tujuan dengan tujuan pembangunan perekonomian Indonesia dan juga sejalan dengan cita-cita global agenda Millenium Development Goals (MDGs). 

Yayasan Kumala yang memulai kegiatannya sejak tahun 2003 melalui Gallery K’Qta dan dilegalitaskan menjadi Yayasan KUMALA pada tahun 2008, mempunyai misi yang salah satunya yaitu berperan aktif dalam melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan, pelatihan dan pendampingan kewirausahaan, peningkatan akses pendidikan bagi masyarakat, pelestarian lingkungan sebagai sumber penunjang kehidupan, pelaksanaan kegiatan pembinaan mental spiritual bagi warga binaan, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Pada Tahun 2016 Yayasan KUMALA mendirikan Bank Sampah KUMALA (BSK) sebagai salah satu bagian kelompok yang konsen pada pengelolaan sampah, dan sebagai bagian Bank Sampah Unit yang berada di wilayah kelurahan Sungai Bambu Kec. Tanjung Priok – Jakarta Utara, capaian kegiatan pengelolaan sampah dalam rentang waktu satu tahun terakhir (Periode April 2022 – April 2023) yaitu: 

1. Nasabah perorangan aktif sebanyak 263 orang (menabung 1 minggu sekali) dari jumlah keseluruhan sebanyak 615 orang,
2. Unit Bank Sampah Kumala sebanyak 4 unit (2 unit di kelurahan kebon bawang kecamatan tanjung priok ; 1 unit di kelurahan kalibaru kecamatan cilincing ; 1 unit di kelurahan Rawa Badak Selatan Kecamatan Koja) 
3. Nasabah perusahaan sebanyak 6 perusahaan
4. Volume sampah yang dikelola sebanyak 36.310 Kg dengan klasifikasi volume sampah plastik sebanyak 15.976 Kg (rata-rata per bulan 1 ton s/d 1,5 ton), dan sisanya adalah jenis sampah kertasan, kayu, dan logam. Volume ini menunjukan bahwa jumlah sampah plastik yang terdistribusi cukup mendominasi yaitu sebesar 44%. 

Pada Tahun 2023 Bank Sampah KUMALA telah dipercaya oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta dan Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Utara sebagai Bank Sampah Induk (BSI) di Kota Administrasi Jakarta Utara. Tentunya BSI merupakan sebuah wadah yang diharapkan dapat memfasilitasi BSU dan masyarakat pada umumnya untuk bisa mengakomodir dan mengedukasi dalam pengelolaan sampahnya.