Polusi plastik telah menjadi masalah lingkungan yang meresahkan. Seiring dengan meningkatnya produksi plastik global, hanya kurang dari 10% dari produk plastik yang didaur ulang. Sampah plastik terus terakumulasi di lautan dan mencemari sungai-sungai besar seperti Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane yang melintasi Kota Bogor. Diperkirakan ada 86-150 juta ton plastik yang telah mencemari laut, dan setiap tahunnya, sebanyak 11 juta ton plastik berakhir mencemari ekosistem perairan di seluruh dunia. Plastik ini mengancam kehidupan satwa laut, mengotori pantai, dan bahkan mencemari rantai makanan manusia.
Melalui PSC, Kota Bogor menegaskan komitmennya untuk menghentikan sampah plastik di alam dan berkontribusi terhadap target global agar tidak ada lagi plastik di alam pada tahun 2030. Melalui berbagai kemitraan dengan pemerintah, komunitas, dan sektor swasta, Bogor telah membangun program-program yang efektif untuk mengurangi, mengelola, dan mendaur ulang sampah plastik yang dihasilkan oleh warganya.
Implementasi Program Plastic Smart Cities di Kota Bogor
Kota Bogor, yang memiliki luas wilayah lebih dari 11.850 hektar dan populasi mencapai 1,2 juta jiwa pada tahun 2022, menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah, terutama sampah plastik. Kota ini dilintasi oleh dua sungai besar, yaitu Sungai Ciliwung dan Cisadane, yang sering menjadi tempat penumpukan sampah plastik yang mengalir dari daerah hulu. Komitmen Kota Bogor untuk menangani masalah ini dikuatkan dengan deklarasi sebagai bagian dari PSC pada Agustus 2021, menjadikannya sebagai pionir inisiatif ini di Indonesia.
Pelaksanaan PSC di Kota Bogor selama periode 2022-2023 melibatkan berbagai mitra lokal yang berperan dalam pengelolaan sampah plastik di berbagai sektor. Beberapa mitra kunci dalam program ini termasuk Perumda Pasar Pakuan Jaya, Bank Sampah Bersih Istiqomah (BSBI), TPST Mutiara Bogor Raya, Yayasan Rumah Kedua/Mountrash Bogor, dan banyak lainnya. Setiap mitra berkontribusi melalui berbagai pendekatan kreatif dalam mengelola sampah plastik di lingkungan masing-masing.
Pencapaian Utama dari Program PSC di Kota Bogor
Perumda Pasar Pakuan Jaya
Sebagai perusahaan yang mengelola pasar tradisional di Kota Bogor, Perumda Pasar Pakuan Jaya berkolaborasi dengan PSC dalam menyusun Rencana Aksi Pengelolaan Sampah di pasar-pasar tradisional. Rencana ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan pengelolaan sampah dari sumbernya. Tantangan yang dihadapi antara lain adalah kurangnya sarana dan prasarana yang memadai di pasar tradisional. Namun, upaya ini diharapkan dapat menghasilkan peraturan kota yang mendukung pengurangan sampah plastik di sektor ini pada 2024.
Bank Sampah Bersih Istiqomah (BSBI)
BSBI adalah komunitas peduli lingkungan yang berperan penting dalam pengelolaan sampah di Kota Bogor. Pada tahun 2023, BSBI berhasil mengumpulkan 3.607,59 kg sampah dari 28 unit bank sampah sub-unit yang tersebar di beberapa lokasi. Melalui edukasi dan kolaborasi dengan warga, BSBI tidak hanya berhasil mengurangi jumlah sampah plastik yang dibuang ke TPA, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi melalui program daur ulang.
Bank Sampah Unit (BSU) Kenanga
Program unggulan "Waste for Foods" yang dijalankan BSU Kenanga berhasil mengubah sampah menjadi bahan makanan. Selama tahun 2023, BSU Kenanga mengumpulkan total 7.175,32 kg sampah anorganik. Program ini menjadi contoh inovatif bagaimana sampah dapat dimanfaatkan kembali untuk kesejahteraan masyarakat.
TPST Mutiara Bogor Raya
TPST Mutiara Bogor Raya telah melayani lebih dari 2.000 KK dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik. Melalui sistem biokonversi maggot, TPST ini berhasil mengelola sampah menjadi produk ramah lingkungan seperti roaster dari plastik residu. Total sampah plastik yang dikumpulkan mencapai 2.145 kg pada tahun 2023.
Yayasan Rumah Kedua/Mountrash Bogor
Yayasan ini berkolaborasi dengan PSC untuk mengoperasikan ATM Sampah, sebuah inovasi yang memudahkan warga dalam menyetorkan sampah plastik. Melalui 10 ATM Sampah yang tersebar di Kota Bogor, program ini berhasil mengumpulkan 2.024 kg sampah plastik dari Mei hingga Desember 2023.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meskipun program ini telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah, keterbatasan infrastruktur, serta kurangnya regulasi yang mendukung pengurangan penggunaan plastik sekali pakai. Edukasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan, terutama melalui kerja sama dengan sekolah-sekolah, komunitas, dan media lokal.
Program Plastic Smart Cities di Kota Bogor memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh dengan dukungan yang lebih kuat dari pemerintah, sektor swasta, serta partisipasi aktif masyarakat. Kota Bogor dapat menjadi contoh inspiratif bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mengelola sampah plastik secara efektif.
Kesimpulan
Pelaksanaan Program Plastic Smart Cities di Kota Bogor menunjukkan bagaimana kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta dapat menghasilkan solusi konkret dalam mengatasi polusi plastik. Dengan pencapaian yang telah diraih pada tahun 2023, Kota Bogor berada di jalur yang tepat untuk menjadi kota yang lebih bersih dan berkelanjutan. Upaya untuk mengurangi sampah plastik harus terus didukung melalui regulasi yang lebih kuat dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat.
Jika dilanjutkan dengan komitmen yang konsisten, program ini berpotensi menjadi model pengelolaan sampah plastik yang efektif di tingkat nasional, dan menjadi bagian dari solusi global untuk mengatasi krisis polusi plastik.