Diterbitkan pada 31 October 2024
Oleh: Admin
Dilihat: 194 Kali
Sahabat MoNa Tambah Ilmu Dengan Aksi Seru
Source: Living Planet Magazine
Bagikan

Oleh: Eka Utami Aprilia

 

Papan bercorak biru putih di sebelah alat pencacah plastik milik Bank Sampah Induk (BSI) Rumah Harum, Depok menarik perhatian Sahabat MoNa (Members of Nature), Tuti Yasin. “Ini terbuat dari plastik ya?” tanya Tuti kepada petugas BSI Rumah Harum di sela kegiatan MoNa in Action: Aksi Asyik Belajar Pilah Sampah Plastik pada Jumat, 8 Maret 2024.

Menurut petugas, papan tersebut adalah produk dari pengujian pengolahan limbah tutup botol. Nantinya, jika hasil tes sudah sempurna, maka sampah plastik dari BSI Rumah Harum bisa diubah menjadi material untuk pembuatan meja dan furniture lainnya.

Setelah mendapat penjelasan petugas, Tuti mencoba sendiri proses pengolahan sampah plastik tahap pertama. Dia meraup tutup botol dari wadah untuk dimasukkan ke dalam alat pencacah. Mesin daur ulang limbah yang sudah menerima “asupan” mengeluarkan suara menderu pertanda proses perajangan sedang berlaku, kemudian menghasilkan potongan sampah kecil.

MoNa in Action merupakan salah satu keistimewaan Sahabat MoNa, di mana member dapat merasakan pengalaman berbeda dalam mendukung upaya pelestarian alam bersama WWF-Indonesia. Pada kesempatan ini, Tuti dan sembilan Sahabat MoNa lainnya bisa mendapat pengetahuan lebih dalam mengenai pengelolaan limbah anorganik di BSI Rumah Harum yang didampingi program Plastic Smart Cities (PSC).

Bagi Tuti, MoNa in Action di BSI Rumah Harum adalah kegiatan membership yang pertama diikutinya sejak menjadi pendukung WWF-Indonesia mulai tahun 2016. Dari pengalaman ini, kata Tuti, peserta mendapat pengetahuan tentang cara memilah sampah. “Kita juga tahu bagaimana sampah bisa bermanfaat, tidak terbuang sia-sia,” ujarnya.

Usai berkunjung ke BSI Rumah Harum, para member mengikuti rangkaian kegiatan di kantorWWF-Indonesia. Aktivitas dimulai dari pemaparan tentang PSC, dan mengunjungi kantor PSC untuk belajar jenis-jenis sampah anorganik yang lebih spesifik. Bersama program PSC, WWF-Indonesia berupaya untuk mengurangi kebocoran sampah plastik ke alam.

Dalam penjelasan WWF-Indonesia yang disampaikan oleh Communication & Outreach Manager, Diah R. Sulistiowati, disebutkan bahwa salah satu cara organisasi menyebarkan kampanye PSC melalui edukasi di sekolah. “Kalau pesertanya anak SD, kita ajak main. Kalau audience-nya siswa SMA, kami ajak bikin proyek,” ujarnya. Lebih lanjut, Diah berpesan agar masyarakat menggunakan kesadaran penuh setiap pembelian produk agar tidak menghasilkan banyak sampah. “Istilahnya: eco-conscious,” ujarnya.

Setuju dengan Diah, Influencer Estelle Linden –yang juga menjadi narasumber acara- menyebutkan, bahwa dirinya mencoba menerapkan gaya hidup hijau dengan memilih mainan bayi yang ramah lingkungan. Dia berupaya tidak menyumbang sampah plastik yang bisa terurai jadi mikroplastik. “Sebab mikroplastik akan berdampak buruk kepada kita kalau sampai masuk ke tubuh,” ujarnya.

Usai mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, para Sahabat MoNa menyampaikan kesan positif. Diah Ayu Wiranti mengatakan bahwa tema acara kali ini menarik karena sesuai dengan gaya hidup ramah lingkungan. ”Saya sendiri juga sudah menjalani pemilahan sampah selama ini,” katanya. Sementara Siva Fauziyya juga mengungkapkan keuntungan lain mengikuti kegiatan ini. “Kami bisa bertemu orang-orang dengan berbagai latar belakang yang punya ketertarikan yang sama pada isu lingkungan hidup,” katanya. Baik Tuti, Diah, maupun Siva berharap bisa mengikuti kegiatan-kegiatan MoNa lainnya, serta menunjukkan antusiasme dan minatnya dalam berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan.

 

Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik

Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.

Scan disini

qrcode wwf

Atau dapatkan di

Panduan Aplikasi AKSI

WWF Indonesia

Baca lengkap publikasi ini
Artikel Lainnya
Publikasi Lainnya