Diterbitkan pada 18 September 2024
Oleh: Admin
Dilihat: 303 Kali
Plastic Smart Cities Kota Jakarta 2021-2022
Source: PSC WWF Indonesia
Bagikan

Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia dan salah satu kota terpadat di dunia, menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Dengan populasi lebih dari 10 juta jiwa, kota ini menghasilkan sekitar 7,2 ton sampah setiap hari, dan 14,02 persen di antaranya merupakan sampah plastik yang sulit terurai. Sampah plastik menjadi ancaman serius bagi lingkungan, terutama karena sering kali berakhir di sungai dan lautan. Menanggapi masalah ini, pemerintah DKI Jakarta bergabung dengan inisiatif global Plastic Smart Cities (PSC), yang diinisiasi oleh WWF pada tahun 2018. Program ini bertujuan untuk menghentikan kebocoran sampah plastik ke alam pada tahun 2030 dan berupaya menciptakan kolaborasi antar pihak untuk mewujudkan kota yang lebih ramah lingkungan​(PSC Report 2022 - Jakar…).

Kebijakan dan Kolaborasi dalam Mengurangi Sampah Plastik

Sebagai langkah nyata dalam mengatasi masalah sampah plastik, pemerintah DKI Jakarta menerapkan beberapa kebijakan dan program pengelolaan sampah yang inovatif. Salah satu kebijakan penting adalah Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 yang melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai di pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat. Kebijakan ini menjadi dasar bagi upaya pengurangan sampah plastik, dengan tujuan mendorong penggunaan kantong belanja ramah lingkungan. Namun, kebijakan saja tidak cukup. Dibutuhkan kolaborasi berbagai pihak untuk memaksimalkan efektivitas program pengelolaan sampah​(PSC Report 2022 - Jakar…).

Pemerintah DKI Jakarta kemudian memulai kolaborasi melalui program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Persampahan, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah. Tujuan dari KSBB Persampahan adalah memberikan masukan dan dukungan kepada pemerintah dalam pengelolaan sampah, serta mengajak berbagai pihak untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Melalui kolaborasi ini, pemerintah dan para pemangku kepentingan berkomitmen untuk mengurangi dampak negatif sampah plastik dan mendukung pencapaian tujuan PSC​(PSC Report 2022 - Jakar…).

Peran Mitra Lokal dalam Program PSC di DKI Jakarta

Program PSC di DKI Jakarta juga melibatkan berbagai mitra lokal yang memiliki peran penting dalam pengelolaan sampah plastik. Salah satu mitra utama adalah Yayasan Pulo Kambing (YPK), yang berlokasi di Kelurahan Jatinegara, Jakarta Timur. YPK mengelola Bank Sampah Gunung Emas, yang membantu masyarakat sekitar menabung sampah plastik. Setiap nasabah dapat menukarkan sampah plastik seperti botol, gelas, dan plastik lainnya menjadi uang, melalui sistem tabungan sampah. Hingga kini, Bank Sampah Gunung Emas telah memiliki lebih dari 500 nasabah aktif dan berhasil mengumpulkan serta mengelola sekitar 528.669 kilogram sampah plastik. Selain itu, yayasan ini juga mengelola kebun kota dan resapan biopori untuk mendukung program urban farming, di mana hasil panennya diberikan kepada warga yang membutuhkan​(PSC Report 2022 - Jakar…).

Tidak hanya Yayasan Pulo Kambing, Bank Sampah 68 yang terletak di Kebagusan, Jakarta Selatan, juga memainkan peran penting dalam program PSC. Bank Sampah 68 fokus pada edukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah dan pengelolaannya. Dengan melibatkan lebih dari 110 nasabah, bank ini mampu mengelola sekitar 300 kilogram sampah anorganik setiap minggu. Bersama PSC, Bank Sampah 68 juga mengembangkan program "Jaring Laba-Laba" yang bertujuan untuk mengelola sampah di sekolah dan perusahaan di wilayah Jakarta Selatan​(PSC Report 2022 - Jakar…).

Selain itu, Bank Sampah Puspa Cindrakana (PCK) di Jakarta Utara juga merupakan mitra aktif dalam program PSC. Bank Sampah PCK berperan dalam pengolahan sampah plastik menjadi produk-produk bernilai ekonomis, seperti eco enzyme dan kerajinan dari plastik daur ulang. Selama periode kontrak dengan PSC dari November 2022 hingga Maret 2023, Bank Sampah PCK berhasil mengumpulkan dan mengelola sebanyak 7.659 kilogram sampah plastik. Dengan dukungan PSC, bank ini juga mengolah sampah plastik multi-layer menjadi produk seperti talenan, pot bunga, dan meja, yang meningkatkan nilai tambah dari sampah yang sebelumnya tidak bernilai​(PSC Report 2022 - Jakar…).

Peningkatan Kapasitas dan Pelatihan Mitra

Sebagai bagian dari program PSC, para mitra tidak hanya didukung dalam hal pengelolaan sampah, tetapi juga diberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas mereka. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh WWF Indonesia melalui PSC adalah kerjasama dengan PPM School of Management. Dalam kerjasama ini, PPM memberikan pelatihan manajemen organisasi kepada mitra PSC di Jakarta, Depok, dan Bogor. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu mitra dalam mengembangkan model bisnis berbasis ekonomi sirkular, yang dapat mendukung kemandirian ekonomi bank sampah dan tempat pengolahan sampah lainnya​(PSC Report 2022 - Jakar…).

Dukungan ini sangat membantu mitra-mitra lokal dalam mengembangkan kemampuan organisasi mereka, mulai dari penyusunan laporan keuangan hingga pelaksanaan program daur ulang yang lebih efektif. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para mitra dapat terus berkembang dan mampu menjalankan program-program pengelolaan sampah secara mandiri dan berkelanjutan.

Baca lengkap publikasi ini
psc wwf pdf file WWF - Plastic Smart Cities Kota Jakarta 2021-2022
Artikel Lainnya
Publikasi Lainnya