WWF-Indonesia melalui Program Plastic Smart Cities (PSC) meluncurkan kerjasama strategis dengan tiga lembaga Indonesia: PT. KIBUMI, PT. WASTE4CHANGE, dan Konsorsium RECO yang terdiri dari PT. Million Limbah Indonesia, PT. Khazanah Hijau Indonesia (Rekosistem), dan SweepSmart. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat upaya pengurangan kebocoran sampah plastik ke alam hingga 30% pada tahun 2025.
Fokus Kerjasama di Kota-Kota Besar: Jakarta, Depok, dan Bogor
Kerjasama ini akan difokuskan di tiga kota besar: DKI Jakarta, Kota Depok, dan Kota Bogor. Tujuan utamanya adalah meningkatkan sistem pengumpulan dan daur ulang sampah plastik secara optimal di wilayah perkotaan. Selain itu, kolaborasi ini juga bertujuan menciptakan sinergi antara para pemangku kepentingan pengelolaan sampah plastik setempat dengan ketiga lembaga tersebut, guna memastikan langkah yang lebih terpadu dan efektif.
Mengapa Fokus pada Kota-Kota Besar? Data Sampah Plastik yang Mengkhawatirkan
Menurut data dari Making Oceans Plastic Free (2017), rata-rata 182,7 miliar kantong plastik digunakan di Indonesia setiap tahunnya, dengan total berat mencapai 1.278.900 ton per tahun. Dari total berat ini, sekitar 56,7% dari timbulan sampah nasional berasal dari hanya 58 kota dan kabupaten di Indonesia. Kota-kota besar, dengan populasi yang padat, merupakan penyumbang utama sampah plastik, namun sering kali memiliki infrastruktur pengelolaan limbah yang terbatas.
Lebih lanjut, data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa pada tahun 2022, total timbulan sampah di Indonesia mencapai 36,1 juta ton, dengan 18,07% di antaranya merupakan sampah plastik. Fakta ini menegaskan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih efektif di kota-kota besar untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Program Plastic Smart Cities: Mengurangi Kebocoran Plastik di Perkotaan
WWF-Indonesia melalui Program Plastic Smart Cities berupaya untuk mendorong kota-kota besar yang menjadi penghasil utama sampah plastik agar lebih efektif dalam mengelola sampah mereka, khususnya dalam mencegah kebocoran plastik ke lingkungan. Program ini menjadi semakin relevan mengingat tingginya tekanan terhadap lingkungan akibat akumulasi sampah plastik di perkotaan.
Komitmen WWF-Indonesia dalam Pengelolaan Sampah Plastik
Aditya Bayunanda, CEO Yayasan WWF Indonesia, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kerjasama ini, "Kerjasama baru ini adalah salah satu upaya kami dalam memperkuat penanganan sampah plastik." Ia juga menambahkan, "Kami sangat berharap ketiga mitra baru ini akan menghasilkan dampak signifikan dalam menangani sampah plastik di Jakarta, Bogor, dan Depok. Lebih penting lagi, mereka dapat memberikan inspirasi dan juga menggerakkan semua pihak untuk dapat mengelola sampah plastiknya, termasuk pihak korporasi."
Aktivitas Mitra dalam Pengurangan Sampah Plastik: Solusi Inovatif
Ketiga mitra ini memiliki peran penting dalam berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengurangi sampah plastik di perkotaan:
PT. KIBUMI akan membangun platform digital terintegrasi yang menghubungkan pemulung, pengepul barang bekas, pemilik merek, dan perusahaan daur ulang. Mereka juga akan menyediakan program pelatihan menyeluruh untuk pekerja sampah informal, meliputi manajemen keuangan, sistem perawatan kesehatan, dan keselamatan lingkungan.
Konsorsium RECO akan mendirikan Plastic Smart Recovery Hub yang akan memilah dan mendaur ulang sampah plastik yang dikumpulkan dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Ini akan meningkatkan kapasitas pemulihan sampah plastik di wilayah perkotaan.
PT. WASTE4CHANGE berencana mendirikan dan meningkatkan dua fasilitas produksi yang bekerja sama dengan sektor informal. Mereka juga akan mengirimkan sampah plastik fleksibel ke tempat daur ulang dan mengintegrasikan fasilitas dan rantai nilai ke dalam program Kredit Plastik oleh rePurpose Global dengan Standar Verra.
Kolaborasi dalam Pengelolaan Sampah: Peran Semua Pihak Diperlukan
Setyawati, Kepala Bidang Tata Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, dalam sambutannya menyampaikan, "Kota Bogor merupakan kota pertama yang ikut deklarasi dalam Plastic Smart Cities pada Agustus 2021. Kami terus berupaya mengelola sampah dari sumbernya dan mendorong masyarakat untuk memilah sampah dari rumah tangga." Ia juga menambahkan, "Kami mengajak semua pihak untuk terus berkolaborasi dalam upaya pengurangan sampah, terutama di wilayah perkotaan. Ini memerlukan upaya kolaborasi karena mengelola sampah itu tidak bisa sendiri."
Harapan dan Dampak Positif dari Kolaborasi
Melalui kolaborasi ini, WWF-Indonesia berharap dapat menghasilkan dampak yang signifikan dalam mengurangi kebocoran plastik ke alam, terutama di kota-kota besar. Dengan kerjasama yang kuat antara semua pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat, pengelolaan sampah plastik yang lebih baik bukanlah hal yang mustahil.
Oleh: Arum Kinasih
Artikel Terkait Issue Kolaborasi WWF Pemerintah
- TRANSFORMASI PENGELOLAAN SAMPAH DI DKI JAKARTA MENUJU LINGKUNGAN BERSIH DAN BERKELANJUTAN
- KOLABORASI BARU KELOLA SAMPAH PLASTIK DI DKI JAKARTA, KOTA BOGOR, DAN DEPOK
- Kerja Sama Rekam Nusantara dan DLH Kota Bogor dalam Pengelolaan Sampah Plastik: Inisiatif untuk Masa Depan Lebih Bersih
- MENJAWAB TANTANGAN PLASTIK: WWF-INDONESIA DAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM PIMPIN TRANSFORMASI KE EKONOMI SIRKULAR
- WALIKOTA BOGOR HADIRI FORUM INTERNASIONAL UNTUK MENGAKHIRI POLUSI PLASTIK
Optimasi SEO Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI WWF Indonesia
Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik
Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.
scan disini
Atau dapatkan di
Panduan Aplikasi AKSI
WWF Indonesia
- Website: https://wwf.id/
- Yotube: @WWFIndonesia
- X: @WWF_ID
- Instagram: @wwf_id
- Tiktok: @wwf_id