Cerita Bank Sampah Induk Kumala bermula dari aktivitas pendampingan anak jalanan di Tanjung Priok pada tahun 2004. Dindin Komarudin memulai dengan mendampingi sekitar 30 anak jalanan melalui kegiatan keagamaan dan pendidikan, berharap mereka bisa keluar dari aktivitas negatif seperti pencurian dan narkoba. Namun, metode ini tidak sepenuhnya berhasil.
Inisiatif Daur Ulang dan Pembentukan Gallery K’Qta
Menghadapi tantangan tersebut, muncul ide melakukan daur ulang sampah menjadi handicraft seperti paper bag dan frame foto. Kelompok ini kemudian membentuk Gallery K’Qta pada 2006 untuk menaungi aktivitas daur ulang ini. Meskipun kualitas produk awalnya seadanya, semangat mereka tidak surut untuk terus meningkatkan kualitas hasil daur ulangnya.
Tantangan Sosial dan Pendirian Yayasan Kumala
Stigma negatif dari masyarakat terhadap anak jalanan yang terlibat dalam aktivitas daur ulang menjadi tantangan tersendiri. Kelompok ini beberapa kali pindah markas karena kecurigaan dan prasangka buruk. Untuk mengatasi masalah ini, pada tahun 2008, mereka mendirikan Yayasan Kumala sebagai badan hukum yang menaungi semua aktivitas mereka.
Pengakuan dan Penerimaan Masyarakat
Sejak tahun 2010, aktivitas Yayasan Kumala mulai mendapat pengakuan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan organisasi luar negeri. Pengakuan ini membuat masyarakat lebih menerima kelompok ini. Yayasan juga melibatkan anak-anak dari daerah sekitar dalam kegiatan daur ulang, yang akhirnya diterima dan didukung oleh pengurus RT, RW, lurah, hingga camat.
Pembangunan Bank Sampah Kumala
Dengan meningkatnya kebutuhan bahan baku, pada tahun 2016, didirikan Bank Sampah Kumala untuk mengumpulkan bahan baku kertas dari lingkungan sekitar. Pada tahun 2019, Bank Sampah Kumala menerima penghargaan sebagai Bank Sampah Terbaik tingkat provinsi dari Gubernur DKI Jakarta. Jumlah nasabahnya terus bertambah, mencapai 300 nasabah pada tahun 2022, dengan tonase sampah yang dikelola mencapai 1,5 - 2 ton per bulan.
Peran Edukasi dan Pengembangan
Sejak awal, BSI Kumala memiliki fungsi edukasi. Mereka sering diminta melatih kelompok masyarakat di berbagai daerah. Setelah menjadi BSI Kumala, kunjungan masyarakat dan lembaga pendidikan semakin banyak. BSI Kumala juga sering mengisi pelatihan pengelolaan sampah untuk siswa SMA dan wakil daerah.
Dukungan dan Kerjasama WWF-Indonesia
Pada 25 Mei 2023, WWF-Indonesia dan Yayasan Kumala menyepakati program pengembangan BSI Kumala dalam pengelolaan sampah plastik di Jakarta Utara. WWF memberikan dukungan berupa sarana-prasarana seperti mobil pick-up, timbangan, laptop, dan mesin press listrik berkapasitas besar.
Struktur Nasabah dan Jenis Tabungan
BSI Kumala memiliki 540 nasabah perorangan, 7 perusahaan, 25 bank sampah unit, dua sekolah, dan satu instansi. Nasabah perorangan dibagi menjadi tiga kategori tabungan: reguler, pendidikan, dan hari raya. Perusahaan memiliki dua jenis tabungan: lingkungan dan sosial. Jenis-jenis tabungan ini memiliki aturan dan tujuan masing-masing.
Sarana dan Prasarana yang Dimiliki
BSI Kumala memiliki gudang penyimpanan berkapasitas maksimal 5-6 ton, timbangan kapasitas 100 kg, dua unit mesin press, serta tiga alat angkut, yaitu mobil pick-up, mobil box, dan gerobak motor.
Upaya Pengembangan Kedepan
BSI Kumala terus berupaya mengembangkan jumlah anggota dan menjalin kemitraan dengan BSU di tiga kecamatan: Tanjung Priok, Koja, dan Cilincing. Tantangan yang dihadapi termasuk permintaan pengelolaan sampah dari perusahaan dan keterbatasan alat angkut serta kapasitas gudang.
Dengan semangat dan dukungan yang terus mengalir, Bank Sampah Induk Kumala siap menghadapi tantangan masa depan dan terus berkontribusi dalam pengelolaan sampah serta pemberdayaan masyarakat.
Artikel Terkait Issue Bank Sampah dan TPS3R
- TPS3R Solusi Berkelanjutan untuk Pengelolaan Sampah di Tingkat Komunitas
- Pentingnya Bank Sampah dalam Pengelolaan Sampah dan Perlindungan Lingkungan
- Peraturan Pemerintah Terkait Bank Sampah: Landasan Hukum untuk Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
- Bank Sampah: Konsep dan Peran dalam Pengelolaan Lingkungan
- Peluang Bisnis Bank Sampah: Menciptakan Keberlanjutan Ekonomi dan Lingkungan
- MEMULAI DARI GERAKAN EMBER ABU-ABU
- JATUH BANGUN RUMAH HARUM
- GELISAH LINGKUNGAN BERBUAH BANK SAMPAH
- Bank Sampah Unit Kenanga: Transformasi dan Inovasi Pengelolaan Sampah di Bogor
- Artikel lainnya terkait Issue Bank Sampah dan TPS3R
Optimasi SEO Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI WWF Indonesia
Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik
Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.
scan disini
Atau dapatkan di
Panduan Aplikasi AKSI
WWF Indonesia
- Website: https://wwf.id/
- Yotube: @WWFIndonesia
- X: @WWF_ID
- Instagram: @wwf_id
- Tiktok: @wwf_id