Diterbitkan pada 26 October 2022
Oleh: Admin
Dilihat: 283 Kali
PSC GOES TO SCHOOL: MENDORONG PELAJAR MENJADI AGEN PENGURANGAN SAMPAH PLASTIK
Source: PSC WWF Indonesia
Bagikan

Pada Rabu (26/10/2022), beberapa siswa SMK Yapis Kota Bogor terlihat sibuk membuat lubang biopori di lahan parkir sekolah mereka. Sementara itu, kelompok siswa lainnya berkeliling sekolah dengan membawa karung putih untuk memungut sampah. Mereka menyisir area kelas, halaman masjid, kantin, toilet, hingga bantaran sungai Ciliwung yang berada di dekat sekolah.

Setelah setengah jam berkeliling, sampah yang mereka kumpulkan dibawa ke depan kelas yang telah disulap menjadi aula untuk acara “PSC Goes to School”. Di aula tersebut, tiga ember berukuran sedang dengan label organik, anorganik, dan residu disiapkan. Para siswa kemudian membuka karung sampah dan memasukkan sampah ke ember sesuai jenisnya. Sampah organik yang terkumpul dimasukkan ke dalam lubang biopori.

Edukasi Melalui Film Pendek dan Diskusi

Sebelum kegiatan pengumpulan sampah, siswa berkumpul di aula untuk menonton film pendek bertema sampah, sungai, dan plastik. Setelahnya, mereka berdiskusi tentang masalah sampah di sekitar mereka. Acara ini serupa dengan yang pernah diselenggarakan di Pondok Pesantren Daarul Uluum Kota Bogor beberapa waktu lalu.

Pengalaman dan Harapan Siswa

Hendi Septian, siswa kelas XII jurusan otomatisasi tata kelola perkantoran SMK Yapis, mengaku senang mengikuti acara ini. Ia bersemangat membuat lubang biopori dan belajar tentang pemilahan sampah. Hendi berharap fasilitas tempat pembuangan sampah di sekolahnya dapat terpisah antara sampah organik dan anorganik ke depannya.

Hendi menyatakan, “Acara ini sangat penting. Kami belajar soal pemilahan dan mengenal jenis-jenis sampah. Sekarang saya lebih tahu soal sampah organik, anorganik, dan residu. Kegiatan seperti ini seharusnya dilakukan terus karena masih banyak yang suka membuang sampah sembarangan.”

Apresiasi dari Kepala Sekolah

Rohmah Komalawati, Kepala Sekolah SMK Yapis, mengapresiasi acara tersebut. Menurutnya, edukasi terkait pelestarian lingkungan hidup sangat penting, terutama di sekolah yang berada di bantaran sungai Ciliwung. Ia berharap para siswa yang mengikuti kegiatan ini bisa menjadi agen perubahan dan menyebarkan ilmu yang didapat kepada teman-teman dan lingkungan sekitarnya.

Rohmah mengatakan, “Acara ini sangat penting dalam program edukasi sampah di satuan pendidikan yang terkait dengan sungai Ciliwung. Kami terbuka untuk bekerja sama dengan banyak pihak dalam mewujudkan hal ini.”

Kolaborasi dengan Berbagai Pihak

Aktivis WWF Indonesia, Saipul Siagian, menjelaskan bahwa PSC merupakan gerakan global yang diinisiasi oleh WWF untuk mengurangi sampah plastik yang dibuang ke alam. Di Bogor, PSC bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Pemkot Kota Bogor, Satuan Tugas Naturalisasi Sungai Ciliwung, dan Yayasan Rekam Nusantara.

Saipul menjelaskan, “Dulu WWF lebih fokus pada konservasi satwa liar dan hutan. Sekarang kita juga menangani sampah plastik karena dampaknya terhadap habitat satwa liar dan perubahan iklim.”

Mengajak Siswa Menjadi Agen Perubahan

Saipul berharap acara edukasi seperti ini bisa terus dilakukan untuk mengurangi timbunan sampah plastik di alam. Ia mengajak semua pihak, termasuk pelajar, untuk mengurangi penggunaan plastik dan menjadi pengelola sampah plastik yang lebih cerdas.

Saipul mengatakan, “Siswa SMK Yapis adalah agen perubahan untuk pengolahan plastik yang lebih baik di Kota Bogor. Kita semua punya tanggung jawab besar untuk mendorong kota tempat kita tinggal menjadi pengelola sampah plastik yang lebih pintar.”

Harapan untuk Program Berkelanjutan

Rohmah berharap program PSC di sekolahnya bisa berjalan berkesinambungan agar anak didiknya lebih memahami pentingnya memilah sampah dan mengurangi penggunaan plastik. Dengan demikian, sampah di lingkungan sekolah bisa terkelola dengan baik dan bahkan memiliki nilai ekonomis.

Rohmah menutup, “Kita dapat menjaga lingkungan di sekitar kita dan mengedukasi masyarakat tentang cara memilah sampah. Harapannya pertemuan kali ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.”

Kegiatan Lain di GOR Pajajaran Kota Bogor

Selain di SMK Yapis, acara serupa juga diselenggarakan di GOR Pajajaran Kota Bogor, melibatkan seratusan pelajar SMP Yapis. Acara edukasi pengurangan sampah plastik ini dilakukan secara atraktif melalui permainan edukasi dan pemutaran film, dengan melibatkan tim Panda mobile WWF Indonesia.

 

Artikel Terkait Issue Kampanye WWF Plastic Smart Cities

 

Optimasi SEO Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI  WWF Indonesia

Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik

Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.

scan disini

qrcode wwf

Atau dapatkan di

Panduan Aplikasi AKSI

WWF Indonesia

 

 

Baca lengkap publikasi ini
Artikel Lainnya
Publikasi Lainnya