Diterbitkan pada 29 August 2022
Oleh: Admin
Dilihat: 182 Kali
EMPAT TAHUN BERJALAN, BAGAIMANA CAPAIAN SATGAS NATURALISASI SUNGAI CILIWUNG?
Source: PSC WWF Indonesia
Bagikan

Empat tahun lalu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto membentuk Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung untuk mengatasi berbagai permasalahan sepanjang sungai sepanjang 119 km tersebut, khususnya di Kota Bogor. Setelah empat tahun berjalan, bagaimana capaian yang sudah dihasilkan?

Keefektifan Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung

Di sela acara bersih-bersih sungai Ciliwung pada Senin (22/8/22), Bima Arya menyatakan bahwa keberadaan Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung sangat efektif. Satgas ini penting untuk mengatasi masalah aliran sungai dari banyaknya sampah serta berbagai masalah lainnya.

“Alhamdulilah, ini terus berjalan. Selain melakukan pemilahan sampah, Satgas juga membangun kebiasaan baru bagi masyarakat di sekitar bantaran sungai Ciliwung. Kita ingin agar kegiatan ini terus berjalan. Siapa pun walikotanya, Satgas ini harus terus berjalan,” katanya.

Komitmen Berkelanjutan

Bima berkomitmen hingga akhir masa jabatannya untuk fokus membenahi tata kelola sungai Ciliwung dan berbagai isu lingkungan lain di Kota Bogor. Edukasi dan pendampingan kepada masyarakat yang terus menerus dilakukan oleh tim Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung sangat membantu mengatasi berbagai persoalan yang ada.

“Ini usaha yang harus terus menerus dilakukan. Hari ini kita ingatkan lagi bahwa gerakan ini masih ada dan harus lebih kencang lagi berlari,” ujar Bima.

Pengurangan Timbunan Sampah

Menurut Bima, kinerja Satgas sudah efektif dalam mengurangi timbunan sampah di sepanjang sungai Ciliwung Kota Bogor. Kualitas air di sungai Ciliwung kini jauh lebih bersih dibandingkan sebelumnya. Kesadaran masyarakat dan aparatur pemerintahan untuk menjaga sungai juga meningkat.

“Dulu banyak sekali titik timbunan sampah. Sekarang titik itu sudah jauh berkurang. Meskipun masih ditemukan sampah, itu adalah sampah yang terbawa hanyut oleh air sungai kala terjadi banjir. Dalam keadaan normal, titik timbunan sampah sudah banyak yang hilang. Ini artinya juga bisa mengurangi risiko banjir di Jakarta,” paparnya.

Alokasi Anggaran dan Inisiatif Baru

Bima mengungkapkan bahwa titik timbunan sampah di sepanjang sungai Ciliwung di Kota Bogor sudah berkurang lebih dari 70 persen. Keberadaan Satgas juga efektif mengurangi timbunan sampah plastik sebanyak 500 kilogram per hari.

“Untuk itu kita akan tetap mengalokasikan anggaran untuk Satgas di APBD. Anggaran yang dialokasikan hampir dua milyar per tahunnya,” tegasnya.

Selain itu, Kota Bogor juga membangun ecoriparian di kawasan Sukaresmi dan beberapa kampung tematik yang fokus pada penanganan sampah. Diharapkan tidak ada lagi sampah yang dibuang ke sungai Ciliwung.

Peran Penting Satgas dalam Edukasi dan Pendampingan

Denni Wismanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, merasa sangat terbantu dengan keberadaan Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung. Menurutnya, Satgas tidak hanya memungut sampah di sepanjang sungai, tetapi juga mendampingi dan mengedukasi warga sekitar.

“Satgas itu adalah bagian yang luar biasa. Selama empat tahun terakhir ini, eksistensi Satgas terlihat. Kalau hanya memungut sampah itu pekerjaan biasa. Tapi secara terus menerus mengedukasi masyarakat sekitar bantaran sungai Ciliwung agar tidak membuang sampah ke sungai itu luar biasa,” paparnya.

Denni juga menyebutkan bahwa pada tahun 2020 hingga 2021, 18 persen timbulan sampah di Kota Bogor bisa berkurang berkat peran Satgas.

Capaian dan Tantangan Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung

Adi Saiman, aktivis Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung, mengklaim bahwa sudah banyak capaian yang ditorehkan oleh pihaknya selama empat tahun terakhir. Meski ia juga menyadari, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

“Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Tapi perubahan yang terjadi sudah signifikan. Terutama perubahan perilaku warga di sepanjang bantaran sungai Ciliwung,” katanya.

Adi menjelaskan bahwa sebelum adanya Satgas, warga seolah menjadikan aliran sungai Ciliwung sebagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Akibatnya, banyak sampah yang menumpuk dan tidak terangkut. Namun, sekarang titik timbunan sampah sudah jauh berkurang.

Program Plastic Smart Cities (PSC)

Sejak 26 Agustus tahun lalu, Bogor menjadi kota pertama di Indonesia yang mendeklarasikan program Plastic Smart Cities (PSC). Bima mengatakan, gerakan global yang diinisiasi oleh WWF ini sejalan dengan visi memulihkan sungai Ciliwung. Program PSC mendukung kegiatan Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung dan mengurangi timbunan sampah plastik di TPA Galuga.

“PSC ini adalah kelanjutan dari Perwali yang dikeluarkan untuk melarang penggunaan tas plastik. Jadi kita juga bergerak untuk hilirisasinya. Artinya, bukan saja dipilah sampah plastiknya, bukan saja dikurangi, tapi juga diolah menjadi berguna,” jelas Bima.

Kolaborasi dan Sinergi untuk Mengatasi Masalah Sampah

Bima menambahkan bahwa PSC mendukung konsep sirkular ekonomi yang sejalan dengan program Pemkot Bogor. Salah satu dukungan yang diberikan adalah mengalokasikan anggaran untuk pendamping serta menyiapkan lahan untuk tempat pengolahan sampah plastik terpadu di Mekarwangi dan Bantarkemang.

Denni juga menyebutkan bahwa PSC sejalan dengan program Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung. Program ini penting untuk mengurai berbagai persoalan sampah, khususnya sampah plastik.

Sinergi antara Satgas dan Program PSC

Adi menegaskan bahwa program PSC sangat membantu dalam menyelesaikan masalah sampah plastik. Kolaborasi antara berbagai pihak menjadi kekuatan dalam kegiatan pengelolaan sampah.

“Dorongan program PSC sangat membantu. Ini yang nantinya bersinergi kemudian menjadi kekuatan dalam kegiatan pengelolaan sampah,” tandasnya.

 

Artikel Terkait Issue Konservasi Sungai dan Perairan

 

Optimasi SEO Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI  WWF Indonesia

Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik

Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.

scan disini

qrcode wwf

Atau dapatkan di

Panduan Aplikasi AKSI

WWF Indonesia

 

 

Baca lengkap publikasi ini
Artikel Lainnya

Tidak terdapat daftar isi.

Publikasi Lainnya

Tidak terdapat daftar isi.