Diterbitkan pada 29 November 2022
Oleh: Admin
Dilihat: 113 Kali
REFLEKSI PERJALANAN SATGAS NATURALISASI SUNGAI CILIWUNG KOTA BOGOR
Source: PSC WWF Indonesia
Bagikan

Empat tahun lalu, Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto membentuk Satuan Tugas (Satgas) Naturalisasi Sungai Ciliwung. Satgas ini dibentuk untuk memulihkan kondisi Sungai Ciliwung yang membentang sepanjang 119 km dari berbagai permasalahan seperti timbunan sampah, pencemaran limbah, dan sedimentasi. Sejak pembentukannya, berbagai capaian telah diraih, meski masih ada hambatan yang menghadang di perjalanan.

Awal Mula Gerakan Sosial dan Pembentukan Satgas

Sekretaris Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung, Een Irawan Putra, mengungkapkan bahwa pembentukan Satgas ini berawal dari gerakan sosial yang diinisiasi oleh Komunitas Peduli Ciliwung (KPC). Pada mulanya, Een dan rekan-rekannya rutin mengajak warga untuk melakukan aksi mulung sampah di Sungai Ciliwung, khususnya di wilayah Kota Bogor. Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali dan terus berkembang, namun kesadaran bahwa aksi mulung sampah saja tidak cukup untuk memulihkan kondisi sungai segera muncul.

Tantangan yang Dihadapi dalam Pemulihan Sungai Ciliwung

Dalam perjalanan Satgas, tantangan terbesar datang dari kurangnya kesadaran kolektif dari masyarakat, swasta, pemerintah, dan pihak lainnya untuk bersama-sama memulihkan Sungai Ciliwung. Selain itu, ego sektoral di kalangan pemerintah masih menjadi hambatan, dimana berbagai proyek pemulihan hanya didasari oleh tupoksi, anggaran, dan wewenang masing-masing lembaga yang tidak berkesinambungan.

Kolaborasi dan Inovasi untuk Memulihkan Sungai Ciliwung

Untuk mengatasi tantangan ini, dibutuhkan cara baru dalam membangun gerakan bersama. Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto merespon tantangan ini dengan baik, yang kemudian melahirkan Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung. Dalam perjalanannya, tim Satgas secara aktif melakukan edukasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk mengelola sampah mereka dengan bijak.

Capaian Signifikan Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung

Bima Arya mengungkapkan bahwa edukasi yang dilakukan oleh Satgas telah membuahkan hasil positif. Timbunan sampah berkurang signifikan, kualitas air Sungai Ciliwung semakin jernih, dan budaya masyarakat dalam menjaga lingkungan sungai menjadi lebih baik. Bima mengklaim bahwa Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung berhasil mengurangi timbunan sampah plastik sebanyak 500 kilogram per hari dan mengurangi titik timbunan sampah di sepanjang aliran sungai hingga 70%.

Langkah Mandiri untuk Masa Depan Satgas

Een Irawan Putra menegaskan pentingnya kemandirian Satgas untuk keberlanjutan program, mengingat masa jabatan Walikota Bogor yang akan segera berakhir. Satgas perlu mencari solusi yang tidak hanya bergantung pada pembiayaan dari APBD. Beberapa langkah strategis telah dilakukan, termasuk kerjasama dengan Plastic Smart Cities (PSC), sebuah gerakan global yang diinisiasi oleh WWF. Kerjasama ini meliputi pembangunan dan revitalisasi beberapa TPS3R di berbagai wilayah.

Hambatan Internal dan Pentingnya Inovasi

Meskipun capaian telah diraih, hambatan internal seperti dinamika antar anggota Satgas dan komunikasi yang tidak efektif dengan warga masih menjadi tantangan. Een mengingatkan pentingnya inovasi dalam mendukung upaya naturalisasi Sungai Ciliwung. Satgas tidak bisa hanya melakukan rutinitas biasa, tetapi harus terus menciptakan inovasi yang dapat meningkatkan kinerja dan memberikan hasil yang signifikan.

Optimisme dan Potensi Ekonomi Sirkular

Kerjasama dengan PSC juga membuka peluang besar untuk mendukung kinerja Satgas, baik dalam membangun infrastruktur pengolahan sampah maupun meningkatkan kapasitas anggota Satgas melalui pelatihan. Potensi ekonomi sirkular dari pengelolaan sampah bisa menjadi sumber pendapatan yang mandiri bagi Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung.

Een Irawan Putra optimis bahwa dengan kerjasama yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung dapat berjalan mandiri tanpa bergantung pada pendanaan dari APBD. Pembangunan TPS3R di beberapa wilayah menjadi langkah awal yang dapat mendukung konsep ekonomi sirkular, yang nantinya akan berdampak positif pada operasional Satgas dan lingkungan Sungai Ciliwung secara keseluruhan.

Dengan terus berinovasi dan meningkatkan kinerja, Satgas diharapkan dapat meninggalkan legacy yang baik dan menginspirasi gerakan serupa di tempat lain.

 

Artikel Terkait Issue Konservasi Sungai dan Perairan

 

Optimasi SEO Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI  WWF Indonesia

Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik

Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.

scan disini

qrcode wwf

Atau dapatkan di

Panduan Aplikasi AKSI

WWF Indonesia

 

 

Baca lengkap publikasi ini
Artikel Lainnya
Publikasi Lainnya