Diterbitkan pada 03 September 2024
Oleh: Admin
Dilihat: 941 Kali
Menangani Bahaya Mikroplastik di Rumah Tangga
Source: PSC WWF Indonesia
Bagikan

Mikroplastik adalah partikel plastik kecil berukuran kurang dari 5 milimeter, partikel ini telah menyebar luas di berbagai ekosistem, mulai dari lautan hingga udara yang kita hirup. Keberadaan mikroplastik ini menjadi ancaman nyata bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat merusak ekosistem laut, masuk ke rantai makanan, dan pada akhirnya sampai ke tubuh manusia, menimbulkan potensi risiko kesehatan yang serius.

Sebagian besar mikroplastik berasal dari limbah rumah tangga, termasuk produk sehari-hari seperti kantong plastik, kemasan makanan, hingga serat tekstil yang terlepas dari pakaian saat mencuci. Mikroplastik yang tidak dikelola dengan baik akhirnya terbuang ke lingkungan melalui saluran air, tempat pembuangan sampah, atau bahkan langsung ke tanah dan udara. Oleh karena itu, penanganannya dapat dimulai dari rumah kita sendiri, melalui perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari yang mampu memberikan dampak besar terhadap pengurangan pencemaran mikroplastik.

Artikel ini akan membahas cara-cara efektif yang bisa dilakukan di level rumah tangga untuk mengurangi dampak bahaya mikroplastik. Mulai dari pemilihan produk ramah lingkungan, pengelolaan limbah plastik yang lebih baik, hingga penerapan kebiasaan seperti mengurangi penggunaan produk sekali pakai dan memilih pakaian yang lebih tahan lama. Dengan langkah-langkah ini, kita bisa berkontribusi dalam menjaga kesehatan lingkungan dan melindungi diri dari bahaya mikroplastik.

Mengurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai

Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai merupakan salah satu cara paling efektif untuk menekan pencemaran mikroplastik. Plastik sekali pakai seperti kantong plastik, botol air, sedotan, dan kemasan makanan, menjadi salah satu sumber utama limbah yang berkontribusi terhadap pembentukan mikroplastik. Setelah dibuang, plastik-plastik ini terurai menjadi partikel kecil yang sulit diatasi dan akhirnya mencemari tanah, sungai, dan laut. Dengan melakukan perubahan kecil dalam keseharian, kita dapat meminimalkan dampak negatif dari plastik sekali pakai terhadap lingkungan.

Langkah yang Dapat Dilakukan:

  • Gunakan tas belanja kain sebagai pengganti kantong plastik.
  • Pilih botol minum yang dapat diisi ulang daripada botol air plastik sekali pakai.
  • Hindari penggunaan sedotan plastik dengan beralih ke sedotan stainless steel atau bambu.
  • Beli produk dalam kemasan besar atau curah untuk mengurangi jumlah kemasan plastik.
Mengelola Sampah Plastik dengan Benar

Pengelolaan sampah plastik yang buruk dapat menyebabkan plastik terurai menjadi mikroplastik di lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk memilah sampah dan memastikan plastik didaur ulang dengan benar.

Langkah yang Dapat Dilakukan:

  • Pisahkan sampah plastik dari sampah organik dan sampah lainnya.
  • Pastikan plastik yang bisa didaur ulang dibawa ke pusat daur ulang setempat.
  • Gunakan wadah sampah yang tertutup untuk mencegah sampah plastik terbawa angin dan mencemari lingkungan.
  • Pertimbangkan untuk membuat ecobrick dari plastik yang tidak dapat didaur ulang dengan cara mengisinya ke dalam botol plastik untuk digunakan dalam proyek bangunan atau kerajinan.
Mengurangi Penggunaan Produk dengan Microbeads

Microbeads adalah partikel plastik kecil berukuran kurang dari 1 milimeter yang biasanya ditambahkan ke berbagai produk perawatan pribadi dan pembersih. Partikel ini sering kali berbahan dasar plastik seperti polietilena (PE) atau polipropilena (PP), dan digunakan untuk memberikan efek pengelupasan pada kulit atau gigi, serta meningkatkan tekstur produk. Karena ukurannya yang sangat kecil, microbeads sulit disaring oleh sistem pengolahan air limbah, sehingga mereka sering berakhir di lingkungan, terutama di perairan, dan menjadi ancaman bagi ekosistem laut dan kesehatan manusia.

Produk Rumah Tangga yang Mengandung Microbeads:

  1. Sabun Cuci Muka dan Scrub Wajah
    Banyak produk perawatan kulit yang mengandung microbeads untuk fungsi pengelupasan kulit. Microbeads membantu mengangkat sel kulit mati dan membuat kulit terasa lebih halus. Contohnya, beberapa produk scrub wajah mengandung microbeads sebagai bahan utama eksfoliasi.
  2. Pasta Gigi
    Beberapa merek pasta gigi menambahkan microbeads untuk memberikan sensasi menggosok lebih kuat dan membantu membersihkan gigi lebih maksimal. Namun, microbeads ini dapat tertelan dan terbuang melalui saluran air, berakhir di laut dan mencemari ekosistem.
  3. Sabun Mandi dan Body Scrub
    Seperti pada produk wajah, sabun mandi dan body scrub juga sering mengandung microbeads untuk memberikan efek pengelupasan yang serupa. Microbeads membantu mengangkat kotoran dan sel kulit mati saat mandi.
  4. Detergen dan Produk Pembersih Rumah Tangga
    Beberapa detergen pakaian dan produk pembersih rumah tangga lainnya juga menggunakan microbeads untuk membantu meningkatkan daya gosok dan membersihkan lebih efektif, meskipun penggunaannya lebih jarang dibandingkan produk perawatan tubuh.

Dampak Microbeads pada Lingkungan

Microbeads sangat sulit terurai secara alami dan dapat bertahan lama di lingkungan. Ketika microbeads berakhir di laut atau sungai, mereka dapat dikonsumsi oleh organisme laut, yang salah mengiranya sebagai makanan. Hal ini dapat berdampak negatif pada ekosistem laut dan dapat masuk ke rantai makanan manusia, berpotensi menyebabkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, beberapa negara telah melarang atau membatasi penggunaan microbeads dalam produk perawatan pribadi.

Untuk membantu mengurangi dampak negatif microbeads, disarankan untuk memeriksa label produk dan menghindari produk yang mengandung bahan seperti polietilena (PE) atau polipropilena (PP).

Langkah yang Dapat Dilakukan:

ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan produk yang mengandung microbeads dan beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan. Berikut adalah beberapa solusi yang bisa Anda terapkan:

1. Gunakan Produk Eksfoliasi Alami

Alih-alih menggunakan produk yang mengandung microbeads untuk pengelupasan kulit, pilihlah produk yang menggunakan bahan-bahan alami sebagai eksfolian. Banyak merek kecantikan dan perawatan pribadi yang kini menawarkan scrub dengan bahan alami seperti:

  • Gula: Scrub berbahan dasar gula dapat dengan lembut mengangkat sel kulit mati.
  • Garam laut: Selain berfungsi sebagai eksfolian, garam laut juga memiliki sifat mineral yang baik untuk kulit.
  • Biji kopi: Kopi bubuk digunakan sebagai bahan alami untuk scrub, membantu pengelupasan kulit sambil memberi nutrisi tambahan.
  • Kulit kacang atau biji buah-buahan: Beberapa scrub menggunakan serbuk halus dari kulit kacang, biji aprikot, atau almond sebagai eksfolian.

2. Pilih Produk Berlabel “Bebas Microbeads”

Banyak produsen yang mulai beralih dari penggunaan microbeads ke bahan-bahan alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan. Saat membeli produk, perhatikan label yang menyebutkan "bebas microbeads" atau "eco-friendly". Ini dapat membantu memastikan bahwa produk yang Anda beli tidak mengandung partikel plastik yang dapat mencemari lingkungan.

3. Gunakan Pasta Gigi Alami

Gantilah pasta gigi yang mengandung microbeads dengan yang berbahan alami. Pasta gigi yang mengandung bahan seperti baking soda, arang aktif, atau garam dapat membantu membersihkan gigi secara efektif tanpa menambahkan partikel plastik berbahaya ke dalam lingkungan.

4. Hindari Produk dengan Bahan Plastik Seperti Polietilena (PE) atau Polipropilena (PP)

Sebelum membeli produk perawatan pribadi atau pembersih rumah tangga, periksa daftar bahan di labelnya. Hindari produk yang mengandung polietilena (PE), polipropilena (PP), atau bahan plastik lainnya. Sebagai gantinya, pilih produk yang menggunakan bahan alami atau biodegradable.

5. Dukungan untuk Produk Berkelanjutan

Beralih ke merek yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan dan ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Banyak perusahaan yang kini menciptakan produk dengan pendekatan "zero waste" atau tanpa kemasan plastik, serta menggunakan bahan-bahan yang mudah terurai.

6. DIY (Do It Yourself) Scrub dan Pembersih Alami

Anda juga bisa membuat produk eksfoliasi dan pembersih sendiri di rumah dengan bahan-bahan alami. Misalnya:

  • Scrub Gula dan Minyak Zaitun: Campurkan gula pasir dengan minyak zaitun untuk membuat scrub tubuh yang efektif dan melembabkan kulit.
  • Scrub Kopi dan Minyak Kelapa: Gunakan bubuk kopi bekas yang dicampur dengan minyak kelapa sebagai scrub alami yang menyegarkan kulit.

Dengan menerapkan solusi ini, Anda bisa mengurangi ketergantungan pada produk yang mengandung microbeads, sekaligus membantu melindungi lingkungan dari pencemaran plastik.

Memilih Pakaian dengan Bahan Alami

Banyak pakaian yang terbuat dari serat sintetis, seperti polyester dan nylon, yang dapat melepaskan mikroplastik setiap kali dicuci. Mikroplastik ini masuk ke saluran air dan akhirnya mencemari lautan.

Langkah yang Dapat Dilakukan:

  • Pilih pakaian yang terbuat dari bahan alami seperti katun, linen, atau wol yang tidak menghasilkan mikroplastik.
  • Kurangi frekuensi mencuci pakaian yang terbuat dari serat sintetis, dan cuci dengan air dingin untuk mengurangi pelepasan serat mikro.
  • Gunakan kantong penangkap serat mikro, seperti Guppyfriend, saat mencuci pakaian sintetis untuk menangkap micro plastik sebelum masuk ke saluran air.
Mengurangi Konsumsi Makanan dan Minuman dalam Kemasan Plastik

Mikroplastik juga ditemukan dalam makanan dan minuman yang dikemas dalam plastik, terutama air minum kemasan. Mengurangi konsumsi produk dalam kemasan plastik dapat membantu mengurangi paparan mikroplastik.

Langkah yang Dapat Dilakukan:

  • Pilih air minum dari sumber yang aman dan simpan dalam wadah kaca atau stainless steel.
  • Hindari makanan olahan yang dikemas dalam plastik dan pilih makanan segar yang dijual tanpa kemasan atau dalam kemasan yang dapat didaur ulang.
  • Gunakan wadah makanan yang dapat digunakan kembali seperti kotak makan stainless steel atau kaca, daripada kantong plastik atau wadah sekali pakai.
Mengolah Limbah Organik dengan Kompos

Kompos adalah cara efektif untuk mengelola limbah organik di rumah. Namun, penting untuk memastikan bahwa bahan-bahan yang dikomposkan tidak terkontaminasi dengan plastik, karena plastik dalam kompos dapat terurai menjadi micro plastik.

Langkah yang Dapat Dilakukan:

  • Pisahkan sampah organik dari plastik sebelum dimasukkan ke dalam komposter.
  • Hindari penggunaan kantong plastik untuk mengumpulkan limbah organik; gunakan kantong kertas atau wadah yang bisa dicuci.
  • Buat kompos dari sisa makanan, daun, dan bahan organik lainnya tanpa campuran plastik.
Edukasi dan Kesadaran Keluarga

Edukasi dan peningkatan kesadaran tentang bahaya mikroplastik adalah langkah penting yang bisa dilakukan di rumah. Dengan meningkatkan pengetahuan seluruh anggota keluarga, kita bisa membuat keputusan yang lebih bijak dalam kehidupan sehari-hari.

Langkah yang Dapat Dilakukan:

  • Diskusikan tentang bahaya mikroplastik dengan anggota keluarga, terutama anak-anak, untuk meningkatkan kesadaran sejak dini.
  • Ikuti dan dukung kampanye pengurangan plastik di lingkungan setempat.
  • Bagikan informasi dan tips tentang cara mengurangi penggunaan plastik dan penanganan mikroplastik di rumah kepada teman dan tetangga.

Penanganan mikroplastik di level rumah tangga adalah langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan dan kesehatan kita. Dengan mengurangi penggunaan plastik, memilih produk yang lebih ramah lingkungan, dan mengelola sampah dengan benar, kita dapat berkontribusi dalam mengurangi jumlah micro plastik yang mencemari planet ini. Kesadaran dan tindakan bersama di tingkat rumah tangga merupakan pondasi penting dalam melawan bahaya mikroplastik dan melindungi generasi mendatang dari ancaman yang tersembunyi ini.

 

Artikel Terkait Issue Mikroplastik

 

Ditulis Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI  WWF Indonesia

Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik

Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.

scan disini

qrcode wwf

Atau dapatkan di

Panduan Aplikasi AKSI

WWF Indonesia

Baca lengkap publikasi ini
Artikel Lainnya
Publikasi Lainnya