Diterbitkan pada 01 December 2022
Oleh: Admin
Dilihat: 56 Kali
PERUMAHAN SUKADAMAI GREEN RESIDENCE TERAPKAN PENGELOLAAN SAMPAH SECARA TERPADU
Source: PSC WWF Indonesia
Bagikan

Setiap hari, Daim berjalan berkeliling Kompleks Perumahan Sukadamai Green Residence di Kota Bogor dengan membawa gerobak sampahnya. Tugasnya adalah memeriksa beberapa tong sampah yang tersebar di seluruh perumahan tersebut. Sampah yang ditemukannya kemudian dimasukkan ke dalam gerobak. Sementara itu, rekannya, Wahyu, bertanggung jawab untuk mengangkut sampah organik sisa makanan yang dimasukkan ke dalam kotak berwarna biru, yang juga ditempatkan di beberapa titik di perumahan itu.

Pemisahan Sampah Organik dan Anorganik sejak dari Rumah

Di perumahan yang terdiri dari 50 rumah tersebut, warga sudah terbiasa memisahkan sampah organik dan anorganik sejak dari rumah masing-masing. Mulai awal tahun 2022, fasum (fasilitas umum) di perumahan ini disulap menjadi tempat pengelolaan sampah terpadu. Beberapa anggota Satgas Naturalisasi Sungai Ciliwung turut serta dalam pendampingan warga, mengedukasi mereka tentang pentingnya memilah sampah dari sumbernya.

Kondisi Sebelum dan Sesudah Pengelolaan Sampah Terpadu

Sebelum adanya pengelolaan sampah terpadu, warga seringkali mencampur adukan sampah yang dihasilkan, menyebabkan penumpukan sampah yang berujung pada bau tidak sedap. Pada Desember 2021, kondisi tersebut memuncak ketika truk pengangkut sampah telat mengambilnya, menyebabkan gunungan sampah yang mengeluarkan bau busuk. Daim, yang bertugas mengelola sampah, sering kali terpaksa membakar sampah di lahan samping perumahan sebagai jalan pintas.

Namun, setelah diterapkan sistem pengelolaan sampah terpadu, kondisi ini berubah drastis. Sampah anorganik yang ditemukan kemudian dipilah kembali oleh Daim, memisahkan sampah yang memiliki nilai ekonomi seperti botol plastik dan kardus untuk kemudian dijual kepada pengepul. Dalam seminggu, Daim bisa menghasilkan sekitar seratus ribu rupiah dari hasil penjualan sampah yang dipilah.

Pengelolaan Sampah Organik dengan Maggot

Wahyu, rekannya, bertanggung jawab untuk mengelola sampah organik. Sisa makanan warga seperti sayuran, buah-buahan, dan lauk pauk dimanfaatkan sebagai pakan maggot, sejenis larva dari serangga black soldier fly. Sampah organik yang mudah membusuk dan menimbulkan bau menyengat kini diolah menjadi pakan yang tidak menimbulkan bau.

Maggot yang sudah dewasa kemudian dipanen secara berkala dan dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti ayam dan ikan. Selain itu, kulit maggot juga bisa diolah menjadi kasgot, pupuk organik yang bermanfaat.

Pengolahan Sampah Dedaunan dan Pembuatan Kompos

Sampah dedaunan dan rumput yang ada di perumahan tersebut juga tidak dibiarkan begitu saja. Sampah ini diolah menjadi kompos, yang kemudian dimanfaatkan untuk keperluan pertanian atau taman. Dengan demikian, sampah yang keluar dari perumahan ini hanya residunya saja.

Tanggapan Warga terhadap Pengelolaan Sampah Terpadu

Warga Perumahan Sukadamai Green Residence, seperti Mahrini, menyambut baik adanya tempat pengelolaan sampah terpadu ini. Menurutnya, kini proses pengangkutan sampah menjadi lebih teratur, dan lingkungan perumahan menjadi lebih bersih serta nyaman. Tempat pengelolaan sampah tersebut juga tidak menimbulkan bau menyengat seperti yang dikhawatirkan banyak warga sebelumnya.

Dukungan Yayasan Rekam Nusantara dan Program PSC

Direktur Eksekutif Yayasan Rekam Nusantara, Een Irawan Putra, yang juga tinggal di perumahan tersebut, mengungkapkan bahwa infrastruktur tempat pengelolaan sampah terpadu ini dibangun dengan bantuan dari program PSC (Plastic Smart Cities), sebuah gerakan global yang digagas oleh WWF untuk mengurangi sampah plastik.

Een berharap program PSC ini dapat membantu pemukiman padat penduduk dan perumahan lainnya di Kota Bogor untuk menerapkan sistem pengelolaan sampah terpadu yang serupa.

Potensi Replikasi dan Pengembangan di Wilayah Lain

Menurut Een, apa yang dilakukan di Perumahan Sukadamai Green Residence ini sangat mungkin untuk direplikasi di wilayah lain. Setiap kompleks perumahan umumnya memiliki lahan fasum yang dapat dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur pengelolaan sampah. Namun, yang lebih penting adalah adanya dukungan fasilitas serta edukasi yang terus menerus kepada warga tentang pentingnya memilah sampah dari sumbernya.

Harapan untuk Masa Depan Pengelolaan Sampah Terpadu

Een menegaskan bahwa kunci keberhasilan dari pengelolaan sampah terpadu terletak pada proses pemilahan sampah yang dilakukan oleh warga sejak dari rumah. Ia berharap program ini terus berjalan dan menjadi solusi jangka panjang bagi masalah sampah di perumahan, sehingga tidak ada lagi sampah yang harus masuk ke TPA.

Dukungan dari Pemerintah Kota Bogor

Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengapresiasi praktik pengelolaan sampah terpadu yang dijalankan di Perumahan Sukadamai Green Residence. Menurutnya, praktik ini membuktikan bahwa kekhawatiran warga tentang bau dan kotor dapat diatasi jika pengelolaan sampah dilakukan dengan baik dan teratur.

Bima juga menegaskan bahwa praktik ini bisa direplikasi di perumahan lain, dan Pemerintah Kota Bogor siap mendukung dengan regulasi yang diperlukan untuk mengatur pola kerjasama pengelolaan sampah dengan pola green economy di kompleks perumahan teratur

 

Artikel Terkait Issue Bank Sampah dan TPS3R

 

Optimasi SEO Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI  WWF Indonesia

Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik

Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.

scan disini

qrcode wwf

Atau dapatkan di

Panduan Aplikasi AKSI

WWF Indonesia

 

 

Baca lengkap publikasi ini
Artikel Lainnya
Publikasi Lainnya