Diterbitkan pada 01 September 2024
Admin
Sampah Plastik Ancaman Bagi Lingkungan dan Kehidupan
Source: PSC WWF Indonesia
Bagikan

Plastik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern, berkat sifatnya yang serbaguna dan murah. Namun, di balik kenyamanan yang ditawarkannya, plastik membawa ancaman serius bagi lingkungan dan kehidupan di bumi. Artikel ini akan menguraikan dampak destruktif plastik terhadap lingkungan dan kehidupan, serta mengapa penting bagi kita untuk mengambil tindakan segera untuk mengatasi masalah ini.

Plastik rumah tangga sumber pencemaran lingkungan

Plastik rumah tangga sering kali menjadi sumber utama pencemaran lingkungan. Beberapa jenis plastik yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan sering mencemari lingkungan antara lain:

Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE)

  • Penggunaan: Botol air minum, botol minuman bersoda, kemasan minyak goreng, kemasan saus, dan toples plastik.
  • Karakteristik: Plastik ini ringan, jernih, dan tahan terhadap gas serta kelembaban. PET sering digunakan karena dapat didaur ulang, tetapi sayangnya banyak botol PET yang berakhir sebagai sampah.
  • Dampak Lingkungan: PET membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai di alam. Jika tidak didaur ulang, plastik ini dapat mencemari tanah dan lautan, membahayakan hewan dan merusak ekosistem.

High-Density Polyethylene (HDPE)

  • Penggunaan: Botol susu, botol shampoo, kemasan deterjen, kantong belanja plastik, dan wadah plastik tebal lainnya.
  • Karakteristik: HDPE kuat, tahan air, dan tahan terhadap bahan kimia, sehingga sering digunakan untuk produk-produk yang membutuhkan kemasan yang kokoh.
  • Dampak Lingkungan: Meskipun HDPE dapat didaur ulang, banyak kantong plastik HDPE yang berakhir di tempat pembuangan sampah atau lautan. Kantong plastik ini dapat menyebabkan tersumbatnya saluran air dan menimbulkan masalah bagi satwa liar.

Polyvinyl Chloride (PVC)

  • Penggunaan: Pipa plastik, tirai kamar mandi, kemasan makanan, dan mainan anak-anak.
  • Karakteristik: PVC tahan lama dan tahan terhadap cuaca serta bahan kimia, namun PVC mengandung bahan kimia berbahaya seperti klorin yang dapat berbahaya jika terurai.
  • Dampak Lingkungan: PVC sulit didaur ulang dan ketika terurai, bahan kimia berbahaya bisa lepas ke lingkungan, mencemari tanah dan air.

Low-Density Polyethylene (LDPE)

  • Penggunaan: Kantong plastik tipis, bungkus makanan, plastik pembungkus, dan botol yang dapat diperas.
  • Karakteristik: LDPE fleksibel, ringan, dan tahan terhadap kelembaban. Plastik ini sering digunakan dalam kemasan yang memerlukan fleksibilitas.
  • Dampak Lingkungan: LDPE sering tidak didaur ulang karena kurangnya fasilitas daur ulang untuk jenis ini. Akibatnya, banyak LDPE berakhir di tempat pembuangan sampah atau lingkungan alam.

Polypropylene (PP)

  • Penggunaan: Wadah makanan seperti Tupperware, tutup botol, sedotan plastik, dan kemasan makanan siap saji.
  • Karakteristik: PP kuat, tahan panas, dan sering digunakan dalam produk yang memerlukan daya tahan tinggi terhadap suhu.
  • Dampak Lingkungan: Meskipun PP dapat didaur ulang, banyak produk PP yang tidak diolah dengan benar dan akhirnya mencemari lingkungan. Plastik ini juga sering ditemukan sebagai sampah di laut, yang berpotensi membahayakan satwa laut.

Polystyrene (PS) atau Styrofoam

  • Penggunaan: Wadah makanan sekali pakai, cangkir kopi, piring, dan kemasan makanan.
  • Karakteristik: PS ringan, mudah dibentuk, dan sering digunakan untuk produk sekali pakai karena murah.
  • Dampak Lingkungan: PS sulit didaur ulang dan sangat berbahaya bagi lingkungan karena mudah hancur menjadi partikel kecil yang dapat mencemari tanah dan air. Styrofoam yang terbuang dapat bertahan selama ratusan tahun dan dapat tertelan oleh hewan.

Multilayer Plastic (Plastik Berlapis)

  • Penggunaan: Kemasan makanan ringan, bungkus kopi, bungkus biskuit, dan produk yang memerlukan perlindungan ekstra.
  • Karakteristik: Plastik berlapis terdiri dari beberapa jenis plastik yang dilaminasi menjadi satu. Ini membuatnya sulit didaur ulang karena campuran berbagai bahan.
  • Dampak Lingkungan: Karena sulit didaur ulang, plastik berlapis sering berakhir di tempat pembuangan sampah atau sebagai sampah di lingkungan, yang dapat merusak ekosistem dan menjadi ancaman bagi satwa liar.

Plastik-plastik ini, meskipun memiliki fungsi yang beragam dan penting dalam kehidupan sehari-hari, sering kali berakhir sebagai sampah yang mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Penting untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mendaur ulang plastik yang bisa didaur ulang, dan memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif terhadap bumi.

Polusi Plastik di Lautan: Ancaman Bagi Ekosistem Laut

Lautan kini menjadi tempat pembuangan utama bagi sampah plastik, dengan jutaan ton plastik yang masuk ke lautan setiap tahunnya. Sampah plastik ini mencemari air laut dan merusak ekosistem laut, berdampak langsung pada kehidupan hewan laut seperti ikan, penyu, dan burung laut. Hewan-hewan ini sering kali salah mengira plastik sebagai makanan, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan hingga kematian.

Dampak yang Terjadi:

  • Kerusakan Habitat: Plastik dapat merusak terumbu karang dan habitat laut lainnya, yang pada akhirnya mengurangi keanekaragaman hayati di lautan.
  • Gangguan Rantai Makanan: Saat ikan dan hewan laut lainnya menelan plastik, zat ini masuk ke rantai makanan dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi ikan dan produk laut.
  • Mikroplastik: Plastik yang terpecah menjadi partikel kecil atau mikroplastik tidak hanya mencemari air, tetapi juga mempengaruhi hewan laut seperti kerang dan plankton, yang merupakan dasar dari rantai makanan laut.
Degradasi Lingkungan Darat: Plastik yang Tidak Terurai

Plastik adalah bahan yang sangat tahan lama dan sulit terurai. Ketika dibuang sembarangan di lingkungan darat, plastik bisa bertahan selama ratusan hingga ribuan tahun, terus mencemari tanah dan air.

Masalah yang Ditimbulkan:

  • Pencemaran Tanah: Plastik yang terkubur di dalam tanah dapat mengganggu kualitas tanah dengan menghalangi aliran air dan udara, yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Ini dapat mengurangi kesuburan tanah dan produktivitas pertanian.
  • Pencemaran Air Tanah: Saat plastik terurai, bahan kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) bisa meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah, yang sering digunakan sebagai sumber air minum oleh banyak komunitas.
  • Hewan Terkait Darat: Hewan darat seperti sapi atau kambing sering kali menelan plastik yang bercampur dengan makanan mereka, menyebabkan masalah kesehatan serius atau bahkan kematian.
Plastik dan Perubahan Iklim: Emisi Karbon dari Produksi dan Pembakaran Plastik

Produksi plastik membutuhkan banyak bahan bakar fosil seperti minyak dan gas alam, yang merupakan sumber utama emisi gas rumah kaca. Selain itu, pembakaran plastik sebagai metode pembuangan juga menghasilkan karbon dioksida dan zat kimia beracun yang mencemari atmosfer.

Dampak Lingkungan:

  • Peningkatan Emisi Gas Rumah Kaca: Produksi plastik berkontribusi signifikan terhadap perubahan iklim dengan meningkatkan emisi gas rumah kaca, yang mempercepat pemanasan global dan berdampak negatif pada ekosistem serta kehidupan manusia di seluruh dunia.
  • Polusi Udara: Pembakaran plastik melepaskan racun seperti dioksin, furan, merkuri, dan poliklorinasi bifenil (PCB), yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi manusia, termasuk kanker, gangguan sistem imun, dan gangguan pernapasan.
Plastik dalam Makanan dan Minuman: Ancaman Kesehatan Manusia

Mikroplastik, partikel kecil plastik yang terbentuk dari plastik yang terurai, kini telah ditemukan dalam berbagai sumber makanan dan air minum, termasuk air kemasan, garam laut, dan produk laut lainnya. Konsumsi mikroplastik ini oleh manusia dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Risiko Kesehatan:

  • Gangguan Hormonal: Beberapa jenis plastik mengandung bahan kimia seperti ftalat dan bisphenol A (BPA), yang dikenal sebagai pengganggu endokrin. Bahan kimia ini dapat mengganggu sistem hormonal manusia, mempengaruhi perkembangan, reproduksi, dan bahkan meningkatkan risiko kanker.
  • Penyakit Kronis: Paparan jangka panjang terhadap mikroplastik dan zat kimia yang terkandung di dalamnya telah dikaitkan dengan penyakit kronis seperti kanker, penyakit kardiovaskular, dan gangguan metabolik.
Plastik dan Kehidupan Satwa Liar: Ancaman Bagi Keanekaragaman Hayati

Banyak hewan, baik di darat maupun di laut, terancam oleh plastik yang berakhir di lingkungan mereka. Plastik sering kali mengakibatkan kematian satwa liar karena tertelan atau terjerat. Kehilangan satwa liar ini tidak hanya mengurangi keanekaragaman hayati, tetapi juga mengganggu keseimbangan ekosistem.

Dampak pada Satwa Liar:

  • Terjerat dalam Plastik: Banyak satwa liar, seperti burung, ikan, dan mamalia laut, terjerat dalam plastik seperti jaring ikan yang dibuang atau cincin pengikat dari kemasan minuman. Ini bisa menyebabkan luka, infeksi, atau kematian.
  • Tertelan Plastik: Hewan seringkali mengira plastik sebagai makanan, yang kemudian menyebabkan penyumbatan di sistem pencernaan mereka, kelaparan, dan kematian.
  • Kerusakan Populasi: Plastik yang mengancam populasi hewan tertentu dapat mengganggu rantai makanan dan ekosistem, mengakibatkan hilangnya spesies dan kerusakan lingkungan yang lebih luas.
Sampah Plastik ancaman bagi lingkungan dan kehidupan di bumi

Plastik membawa ancaman serius bagi lingkungan dan kehidupan di bumi. Dampaknya meluas mulai dari pencemaran lautan, kerusakan ekosistem darat, peningkatan emisi karbon, hingga ancaman kesehatan manusia dan satwa liar. Penting bagi kita semua untuk segera mengambil tindakan nyata dalam mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang dengan benar, dan mendukung inisiatif global untuk mengurangi polusi plastik. Hanya dengan upaya bersama kita dapat melindungi planet ini dan memastikan keberlanjutan kehidupan bagi generasi mendatang.

 

Artikel Lainnya Terkait Issue Sampah Plastik

 

Ditulis Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI  WWF Indonesia

Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik

Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.

scan disini

qrcode wwf

Atau dapatkan di

Panduan Aplikasi AKSI

WWF Indonesia

Baca lengkap publikasi ini
Artikel Lainnya
Publikasi Lainnya