TABUNGAN SEMESTERAN DI BANK SAMPAH ISTIQOMAH

Source: Bank Sampah Istiqomah

Bank Sampah Istiqomah memiliki sistem pembayaran yang beragam ketika nasabah menyetorkan sampahnya. Salah satunya adalah tabungan semesteran yang bisa diambil ketika diperlukan untuk biaya sekolah, Idul Fitri, Idul Adha, dan tabungan wisata.

Tiga Sistem Pembayaran Utama: Tunai, Tabungan, dan Sedekah

Ada tiga sistem pembayaran yang ditawarkan, yaitu pembayaran langsung, tabungan, dan sedekah. “Biasanya nasabah memutuskan untuk segera dibayar secara tunai atau melalui transfer bank. Kalau ditabung, langsung dibukukan dan disimpan, biasanya kita juga memberikan pilihan, tabungan ini untuk masa periode apa, tabungan sekolah atau tabungan wisata,” ucap Nurita.

Program Sedekah di Bank Sampah Istiqomah

Sistem pembayaran sedekah di Bank Sampah Istiqomah mencakup tiga program utama: sedekah untuk pembuatan eco enzyme, sedekah untuk pembuatan tanaman buah dalam pot, dan sedekah untuk relawan lingkungan komunitas bank sampah.

Inovasi Produk dari Eco Enzyme untuk Keberlanjutan

Dari eco enzyme yang dikumpulkan, Bank Sampah Istiqomah membuat produk turunan seperti sabun cuci baju, sabun cuci piring, dan karbol. Untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya para anggota bank sampah, sabun ini disediakan dengan sistem isi ulang menggunakan wadah pribadi.

Awal Berdirinya Bank Sampah Istiqomah

Nurita menyampaikan bahwa bank sampah ini didirikan untuk menjawab kebutuhan akan tata tertib lingkungan hidup yang bersih dan sehat, yang sayangnya belum dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat.

Kesadaran Lingkungan yang Dipicu oleh Sosialisasi

Nurita, seorang warga Cimanggu, Jalan Pelita Jaya II, Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, berinisiatif mengundang warga untuk berkumpul dalam sebuah pertemuan bertema “Cinta Lingkungan”. Pertemuan pertama ini dihadiri oleh 18 warga dari total 550 Kartu Keluarga (KK) di lingkungan tersebut.

Kolaborasi dengan Pihak Lain untuk Meningkatkan Pengetahuan

Mencari mentor berpengalaman, Nurita dan kelompoknya mendapatkan panduan dari Bank Sampah Darga yang sudah mapan di bidangnya. Mereka juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mendapatkan edukasi serta sarana dan prasarana yang diperlukan, seperti kantong pilah dan alat pembuatan lubang biopori.

Pendanaan dan Sosialisasi: Langkah Awal yang Menentukan

Untuk memulai kegiatan ini, Nurita dan kelompoknya mengumpulkan dana dari warga melalui sistem sumbangan yang adil. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk melakukan sosialisasi ke rumah-rumah, sekolah, komunitas, dan instansi.

Peran Sosialisasi dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat

Sejak awal berdiri, Bank Sampah Istiqomah fokus pada kegiatan sosialisasi. Saat ini, mereka memiliki 427 nasabah dengan produksi sampah anorganik rata-rata mencapai 2 ton per bulan.

Jenis Sampah yang Diterima oleh Bank Sampah Istiqomah

Bank Sampah Istiqomah menerima berbagai jenis sampah anorganik, seperti plastik, kertas, dan logam. Meskipun semua proses masih manual, mereka berkomitmen untuk memanfaatkan setiap barang yang bisa didaur ulang.

Kolaborasi dan Inovasi untuk Lingkungan yang Lebih Baik

Nurita juga mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dalam berbagai kegiatan, seperti pembuatan bak sampah bersama menggunakan galon mineral bekas.

Dukungan dari WWF untuk Program Sosialisasi yang Berkelanjutan

Dengan dukungan dari World Wide Fund for Nature (WWF), frekuensi sosialisasi Bank Sampah Istiqomah meningkat menjadi empat kali sebulan. Ke depan, sosialisasi tetap menjadi prioritas utama untuk mencerdaskan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Rencana Masa Depan: Dari Pengelolaan Sampah ke Industri Daur Ulang

Di masa depan, Bank Sampah Istiqomah berencana untuk memperluas kegiatan daur ulang dan mengembangkan usaha yang dapat menjadi industri, demi menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

“Tahun depan sosialisasi tetap menjadi nomor satu, karena kami ingin menjadikan lingkungan lebih cerdas. Sampah-sampah yang kami terima akan didaur ulang, kami ingin memperluas ke daur ulang yang bisa dijadikan industri,” pungkasnya.***