Publikasi artikel mengenai kampanye kolaborasi WWF Youth Activist dengan WWF Indonesia sangat relevan dalam upaya meningkatkan kesadaran dan keterlibatan generasi muda dalam isu-isu lingkungan, khususnya terkait krisis sampah plastik dan perubahan iklim. Artikel tersebut berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan aksi nyata yang dilakukan oleh para aktivis muda dalam mengedukasi masyarakat dan mendorong adopsi gaya hidup berkelanjutan. Selain itu, publikasi ini juga memperkuat posisi WWF Indonesia sebagai organisasi yang berperan dalam pemberdayaan komunitas lokal dan global, serta dalam menciptakan solusi inovatif untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Kolaborasi ini menekankan pentingnya partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, terutama generasi muda, dalam upaya pelestarian lingkungan.
Artikel Terkait Kampanye Kolaborasi WWF Youth Activist
MAHASISWA UPH BELAJAR TENTANG LINGKUNGAN DALAM ORGANIZATION VISIT
Artikel ini membahas kegiatan Organization Visit (ORVIS) 2024 yang diadakan oleh Unit Layanan Mahasiswa Service Learning Community (SLC) Universitas Pelita Harapan (UPH), bekerja sama dengan WWF-Indonesia dan Bank Sampah Induk Rumah Harum. Melalui kunjungan ke bank sampah dan seminar di kantor WWF, mahasiswa diperkenalkan dengan pentingnya pengelolaan sampah plastik serta peran mereka sebagai "agent of change" dalam mengurangi penggunaan plastik. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap isu lingkungan, memotivasi mereka untuk berkontribusi aktif, dan mengimplementasikan nilai-nilai UPH dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Meningkatkan Kesadaran tentang Sampah dan Lingkungan: Pengalaman di Youth Activist 2023
Artikel ini membahas pengalaman seorang peserta dalam program Youth Activist 2023 yang diselenggarakan oleh WWF-Indonesia untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah. Program ini dimulai dengan proses seleksi, pertemuan awal, dan berlanjut dengan kegiatan daring serta pendampingan oleh mentor. Peserta mengikuti berbagai tantangan, termasuk audit sampah pribadi untuk mengukur perubahan perilaku dalam mengurangi limbah. Meskipun menghadapi kendala dalam berbagi pengalaman di media sosial, peserta tetap berkomitmen untuk menyebarkan pesan positif tentang pengelolaan sampah dan berencana melanjutkan upaya tersebut di masa depan.
Panda Mobile: Truk Edukasi Lingkungan untuk Anak Sekolah
Artikel ini membahas Panda Mobile, sebuah program edukasi lingkungan dari WWF-Indonesia yang menggunakan truk keliling untuk mengunjungi sekolah-sekolah di Jakarta dan sekitarnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya pelestarian lingkungan melalui aktivitas interaktif, seperti seminar dan permainan edukatif. Panda Mobile dibantu oleh para relawan, yang dipilih melalui proses seleksi dan diberi pelatihan khusus dalam hal public speaking dan storytelling. Program ini telah memberikan dampak positif bagi ribuan siswa dan diharapkan terus berkembang di tahun-tahun mendatang dengan dukungan relawan yang berdedikasi.
KOLABORASI BERSAMA WUJUDKAN SEKOLAH TANPA SAMPAH PLASTIK
Artikel ini membahas kolaborasi antara WWF-Indonesia, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dalam mendeklarasikan program Zero Waste School. Program ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di 50 sekolah dasar dan menengah pertama di Jakarta, dengan fokus pada pendidikan lingkungan dan pengelolaan sampah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya WWF-Indonesia melalui Plastic Smart Cities untuk mengatasi masalah sampah plastik yang mencemari lautan. Deklarasi ini diharapkan dapat mendidik generasi muda dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
AUDIT SAMPAH BERSAMA YOUTH ACTIVIST
Artikel ini membahas inisiatif Plastic Smart Cities (PSC) dari WWF-Indonesia untuk mengurangi pencemaran sampah plastik, yang mencakup kampanye untuk mereduksi kebocoran plastik ke alam sebesar 30% dengan melibatkan pemerintah kota dan anak muda. Sebagai bagian dari program ini, WWF-Indonesia melibatkan 200 anak muda sebagai Youth Activist yang bertugas mengkampanyekan pengurangan sampah plastik melalui kegiatan di lingkungan sekitar dan platform digital. Artikel juga mencatat pengalaman Aulia Putri, seorang Youth Activist, yang terinspirasi untuk bergabung setelah menyadari dampak sampah plastik dari kebiasaan pribadinya. Program ini berlangsung dari Juli hingga Desember 2023, melibatkan aktivitas seperti audit sampah dan kampanye digital untuk memperluas jangkauan pesan konservasi lingkungan.
YOUTH ACTIVIST, CARA ASIK KURANGI SAMPAH PLASTIK
Artikel ini membahas aktivitas 20 anak muda yang mengikuti program WWF-Indonesia untuk membersihkan Sungai Ciliwung dari sampah plastik dan kotoran manusia. Mereka mendapati berbagai jenis sampah, termasuk plastik dan seprai, yang mencemari sungai tersebut. Artikel juga menyebutkan statistik mengenai sampah plastik di Jakarta dan dampaknya terhadap lingkungan. Sebagai solusi, WWF-Indonesia meluncurkan program Youth Activist (YA) yang melibatkan kaum muda dalam mengurangi sampah plastik melalui audit pribadi dan pelatihan. Program ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik secara signifikan, dengan hasil batch pertama menunjukkan pengurangan sebesar 56,7%. Program ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku dan pengurangan sampah plastik secara lebih luas.
AURELIE MOEREMANS ANGKUT SAMPAH ARUNGI SUNGAI CILIWUNG, KAGET TEMUKAN SEPRAI KASUR
Artikel ini mengulas keterlibatan Aurelie Moeremans, seorang artis, dalam kegiatan bersih-bersih Sungai Ciliwung yang diperingati pada Hari Lingkungan Hidup. Bersama 20 anak muda lainnya, Aurelie terkejut melihat sampah plastik dan kotoran manusia di sungai tersebut. Artikel juga membahas masalah sampah plastik di Jakarta, di mana 7.000-7.500 ton sampah dihasilkan setiap hari dengan seperempatnya adalah plastik. WWF-Indonesia melalui program Plastic Smart City (PSC) dan Youth Activist (YA) berupaya mengurangi sampah plastik sebanyak 30% dengan mendidik kaum muda untuk mengurangi konsumsi plastik. Program YA, yang dimulai dengan 149 peserta, menunjukkan hasil positif dengan pengurangan sampah plastik sebesar 56,7% pada batch pertama, dan diharapkan dapat memperluas dampaknya ke lebih banyak orang.
Artikel ini membahas kegiatan Masa Pengenalan Pondok (Mapenpo) di Pesantren Daarul Uluum pada 15-17 Juli 2023, yang melibatkan edukasi tentang pengelolaan sampah dengan dukungan dari Rekam Nusantara, Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor, Tim TPST Bantar Kemang, dan WWF Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi Plastic Smart Cities di Kota Bogor dan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada santri baru mengenai pemilahan sampah, perbedaan antara sampah organik dan anorganik, serta bahaya mikroplastik. Para santri belajar tentang cara mengelola sampah dengan efektif, berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab, dan diberikan apresiasi berupa merchandise. Harapan dari kegiatan ini adalah agar santri dapat menerapkan pengetahuan tersebut untuk menjaga kebersihan lingkungan pesantren dan memahami pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
BEBERAPA SISWA SMX SCHOOL OF MAKERS BERKUNJUNG KE KANTOR REKAM NUSANTARA
Artikel ini menggambarkan kunjungan siswa SMX School of Makers ke Yayasan Rekam Nusantara pada 13 Oktober 2022, untuk mempelajari proses produksi film dokumenter lingkungan. Selama kunjungan, siswa menonton film dokumenter dan berpartisipasi dalam diskusi interaktif tentang produksi film dan riset lapangan. Kunjungan ini bertujuan mempersiapkan siswa untuk eksplorasi urban survival dan memanfaatkan potensi lokal untuk karya jurnalistik. Yayasan Rekam Nusantara menjelaskan pentingnya riset dan verifikasi dalam dokumentasi isu lingkungan serta menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dan organisasi lain untuk menangani permasalahan lingkungan. Pesan akhir dari kunjungan adalah pentingnya memulai perubahan lingkungan dari hal-hal kecil di sekitar diri sendiri.
Artikel ini melaporkan kunjungan Rekam Nusantara Foundation dan Satgas Naturalisasi Ciliwung ke SMPN 11 Kota Bogor pada 7 November 2023, untuk memberikan edukasi tentang pemilahan sampah dengan slogan “Berubah itu Mudah, Memilah itu Nggak Susah.” Edukasi ini menyoroti pentingnya pemilahan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan, terutama mengingat kedekatan sekolah dengan sungai. SMPN 11, sebagai pionir dalam edukasi lingkungan di Kota Bogor, sudah menerapkan berbagai kegiatan pengelolaan sampah seperti "Jumat Bersih" dan program Adiwiyata. Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran pelajar dan memotivasi mereka untuk menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kepala Sekolah SMPN 11, Reni Supriati, menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari visi sekolah untuk menanamkan budaya lingkungan kepada siswa.
Ditulis Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI yang merupakan salah satu kegiatan strategis WWF Indonesia
Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik
Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.
scan disini
Atau dapatkan di
Panduan Aplikasi AKSI
WWF Indonesia
- Website: https://wwf.id/
- Yotube: @WWFIndonesia
- X: @WWF_ID
- Instagram: @wwf_id
- Tiktok: @wwf_id