Diterbitkan pada 22 May 2024
Oleh: Admin
Dilihat: 202 Kali
MISI LINGKUNGAN DAN PEMBERDAYAAN
Source: Akmal Idrus
Bagikan

Akmal Idrus, seorang presenter di TVRI Makassar, mengalami perubahan drastis dalam rutinitasnya sejak Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Pemerintah menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) untuk mencegah penyebaran virus, membuat Akmal tidak bisa beraktivitas di lapangan seperti sebelumnya.

Dampak Positif dan Negatif Covid-19

Covid-19, yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina, membawa dua sisi dampak yang berbeda. Udara menjadi lebih bersih karena berkurangnya aktivitas manusia dan kendaraan. Namun, meningkatnya aktivitas belanja online menyebabkan lonjakan sampah plastik, hal ini menjadi perhatian khusus bagi Akmal.

Kekhawatiran Akmal Terhadap Sampah Plastik

Akmal mulai melakukan riset kecil-kecilan mengenai sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar. Hasil riset menunjukkan bahwa jumlah sampah plastik kresek sangat banyak karena penggunaannya yang tinggi di masyarakat. Berbeda dengan sampah plastik botol, sampah plastik kresek tidak banyak diminati oleh pemulung karena harga jualnya yang rendah.

Dampak Lingkungan dari Sampah Plastik Kresek

Sampah plastik kresek yang tidak dikelola dengan baik banyak yang berakhir di sungai dan laut. Survei menunjukkan bahwa kandungan mikroplastik dari sampah plastik banyak ditemukan dalam ikan, fakta yang meresahkan karena Makassar merupakan daerah pesisir dengan konsumsi ikan yang tinggi.

Ide Daur Ulang Sampah Plastik Kresek

Akmal terdorong untuk mencari solusi atas masalah sampah plastik kresek. Ia memulai uji coba daur ulang sampah plastik menggunakan setrika. Meski hasilnya belum maksimal, uji coba ini memberikan gambaran awal tentang usaha yang akan dirintisnya.

Fellowship dan Pembentukan Rappo Indonesia

Kesempatan besar datang pada tahun 2021 ketika Akmal mendapatkan fellowship untuk inkubasi pendampingan ide bisnis. Selama satu tahun pelatihan di Bali, Akmal menciptakan produk rintisan pertama dengan nama Rappo Indonesia, yang berarti “buah” dalam bahasa Makassar.

Program Pemberdayaan dan Daur Ulang di Desa Untia

Kampanye Pengurangan Sampah Plastik

Akmal memilih Desa Nelayan Untia di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, sebagai lokasi proyek. Rappo Indonesia mengkampanyekan pentingnya mengurangi penggunaan sampah plastik kresek dan memperkenalkan "program tukar sampah plastik" dengan barang kebutuhan dapur.

Skema Tukar Sampah Plastik dengan Barang

Program ini menggunakan lembaran sampah plastik kresek sebagai alat tukar. Misalnya, satu barang dihargai dengan 30 lembar plastik kresek. Skema ini mendorong partisipasi warga dalam mengurangi sampah plastik.

Ekspansi Program Rappo ke Depok

Penyesuaian Program di Depok

Pada tahun 2022, Rappo Indonesia mereplikasi programnya di Depok, Jawa Barat. Meski ada penyesuaian karena situasi yang berbeda, konsep dasar program tetap dipertahankan. Di Depok, program diubah menjadi "Plastik Jadi Cuan" yang lebih cocok bagi warga setempat.

Dukungan dari WWF-Indonesia

Program di Depok mendapat dukungan dari WWF-Indonesia melalui program Plastic Smart Cities. WWF membantu dari pelatihan hingga penyediaan mesin jahit dan sewa rumah.

Fokus Perluasan Pasar dan Riset di Tahun 2024

Pengurangan Sampah Plastik Kresek

Sejak Juli 2022, Rappo Indonesia telah mengumpulkan 74.548 pcs sampah plastik kresek dari warga. Sampah tersebut diolah menjadi berbagai produk seperti tas, yang telah diproduksi sebanyak 5.420 pcs antara Januari hingga Agustus 2023.

Pemberdayaan Masyarakat

Program ini melibatkan masyarakat setempat dalam pengumpulan dan pengolahan sampah, memberikan manfaat ekonomi langsung. Mitra penjahit Rappo Indonesia dapat memperoleh penghasilan rata-rata Rp2.000.000 - 3.000.000 setiap bulannya.

Rencana Pengembangan di Tahun 2024

Pada tahun 2024, Rappo Indonesia berencana untuk memperluas penjualan produk dan melakukan research and development (R&D) untuk menghasilkan produk baru dari olahan plastik kresek. Rencana ini akan meningkatkan produksi dan kebutuhan bahan mentah serta mitra penjahit.

Dengan komitmen yang kuat untuk mengurangi sampah plastik kresek dan memberdayakan masyarakat, Rappo Indonesia terus berkembang dan berkontribusi positif terhadap lingkungan dan ekonomi lokal.

 

Artikel Terkait Issue Kampanye WWF

 

Optimasi SEO Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI  WWF Indonesia

Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik

Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.

scan disini

qrcode wwf

Atau dapatkan di

Panduan Aplikasi AKSI

WWF Indonesia

 

Baca lengkap publikasi ini
Artikel Lainnya

Tidak terdapat daftar isi.

Publikasi Lainnya

Tidak terdapat daftar isi.