Akmal Idrus, seorang presenter di TVRI Makassar, mengalami perubahan drastis dalam rutinitasnya sejak Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Pemerintah menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) untuk mencegah penyebaran virus, membuat Akmal tidak bisa beraktivitas di lapangan seperti sebelumnya.
Dampak Positif dan Negatif Covid-19
Covid-19, yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina, membawa dua sisi dampak yang berbeda. Udara menjadi lebih bersih karena berkurangnya aktivitas manusia dan kendaraan. Namun, meningkatnya aktivitas belanja online menyebabkan lonjakan sampah plastik, hal ini menjadi perhatian khusus bagi Akmal.
Kekhawatiran Akmal Terhadap Sampah Plastik
Akmal mulai melakukan riset kecil-kecilan mengenai sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang, Makassar. Hasil riset menunjukkan bahwa jumlah sampah plastik kresek sangat banyak karena penggunaannya yang tinggi di masyarakat. Berbeda dengan sampah plastik botol, sampah plastik kresek tidak banyak diminati oleh pemulung karena harga jualnya yang rendah.
Dampak Lingkungan dari Sampah Plastik Kresek
Sampah plastik kresek yang tidak dikelola dengan baik banyak yang berakhir di sungai dan laut. Survei menunjukkan bahwa kandungan mikroplastik dari sampah plastik banyak ditemukan dalam ikan, fakta yang meresahkan karena Makassar merupakan daerah pesisir dengan konsumsi ikan yang tinggi.
Ide Daur Ulang Sampah Plastik Kresek
Akmal terdorong untuk mencari solusi atas masalah sampah plastik kresek. Ia memulai uji coba daur ulang sampah plastik menggunakan setrika. Meski hasilnya belum maksimal, uji coba ini memberikan gambaran awal tentang usaha yang akan dirintisnya.
Fellowship dan Pembentukan Rappo Indonesia
Kesempatan besar datang pada tahun 2021 ketika Akmal mendapatkan fellowship untuk inkubasi pendampingan ide bisnis. Selama satu tahun pelatihan di Bali, Akmal menciptakan produk rintisan pertama dengan nama Rappo Indonesia, yang berarti “buah” dalam bahasa Makassar.
Program Pemberdayaan dan Daur Ulang di Desa Untia
Kampanye Pengurangan Sampah Plastik
Akmal memilih Desa Nelayan Untia di Kecamatan Biringkanaya, Makassar, sebagai lokasi proyek. Rappo Indonesia mengkampanyekan pentingnya mengurangi penggunaan sampah plastik kresek dan memperkenalkan "program tukar sampah plastik" dengan barang kebutuhan dapur.
Skema Tukar Sampah Plastik dengan Barang
Program ini menggunakan lembaran sampah plastik kresek sebagai alat tukar. Misalnya, satu barang dihargai dengan 30 lembar plastik kresek. Skema ini mendorong partisipasi warga dalam mengurangi sampah plastik.
Ekspansi Program Rappo ke Depok
Penyesuaian Program di Depok
Pada tahun 2022, Rappo Indonesia mereplikasi programnya di Depok, Jawa Barat. Meski ada penyesuaian karena situasi yang berbeda, konsep dasar program tetap dipertahankan. Di Depok, program diubah menjadi "Plastik Jadi Cuan" yang lebih cocok bagi warga setempat.
Dukungan dari WWF-Indonesia
Program di Depok mendapat dukungan dari WWF-Indonesia melalui program Plastic Smart Cities. WWF membantu dari pelatihan hingga penyediaan mesin jahit dan sewa rumah.
Fokus Perluasan Pasar dan Riset di Tahun 2024
Pengurangan Sampah Plastik Kresek
Sejak Juli 2022, Rappo Indonesia telah mengumpulkan 74.548 pcs sampah plastik kresek dari warga. Sampah tersebut diolah menjadi berbagai produk seperti tas, yang telah diproduksi sebanyak 5.420 pcs antara Januari hingga Agustus 2023.
Pemberdayaan Masyarakat
Program ini melibatkan masyarakat setempat dalam pengumpulan dan pengolahan sampah, memberikan manfaat ekonomi langsung. Mitra penjahit Rappo Indonesia dapat memperoleh penghasilan rata-rata Rp2.000.000 - 3.000.000 setiap bulannya.
Rencana Pengembangan di Tahun 2024
Pada tahun 2024, Rappo Indonesia berencana untuk memperluas penjualan produk dan melakukan research and development (R&D) untuk menghasilkan produk baru dari olahan plastik kresek. Rencana ini akan meningkatkan produksi dan kebutuhan bahan mentah serta mitra penjahit.
Dengan komitmen yang kuat untuk mengurangi sampah plastik kresek dan memberdayakan masyarakat, Rappo Indonesia terus berkembang dan berkontribusi positif terhadap lingkungan dan ekonomi lokal.
Artikel Terkait Issue Kampanye WWF
- Bersama Untuk Bumi: Promosi Earth Hour Indonesia 2024
- Inisiatif Perempuan Penjaga Bumi: Gerakan Pemberdayaan Perempuan untuk Lingkungan yang Lebih Baik
- Podcast Bisik Bumi (Eps.2): Asri Welas dan Inovasi Daur Ulang Tekstil & Plastik untuk Masa Depan Berkelanjutan
- Podcast Bisik Bumi: Mewujudkan Pemilu yang Ramah Lingkungan untuk Masa Depan Berkelanjutan
- Masa Depan Hijau Milik Kita
- Main Sama BAPAK: Membangun Masa Depan Hijau di Tebet Eco Park, Jakarta Selatan
- Dampak Buruk Perubahan Iklim dan Peran Manusia: Tantangan Global yang Harus Ditangani
- SERAH TERIMA SARANA DAN PRASARANA RT PRIORITAS
- 1.500 PENGEMUDI BLUEBIRD SIAP MENJADI AGEN PERUBAHAN LINGKUNGAN
- YAYASAN WWF INDONESIA DAN REKOSISTEM KERJASAMA RESMIKAN WASTE STATION® DI RDTX PLACE
- KELOLA SAMPAH ORGANIK DENGAN BUDIDAYA MAGGOT
- KUNJUNGI INDONESIA, CEO WWF NORWEGIA HARAP PROGRAM PLASTIC SMART CITIES BERJALAN BAIK
- MENGAJAK BIJAK KELOLA SAMPAH LEWAT KONTEN DIGITAL
- MISI LINGKUNGAN DAN PEMBERDAYAAN
- Artikel Terkait Issue Kampanye WWF
Optimasi SEO Oleh Yudi Wahyudi Sebagai Bentuk Penguatan Kampanye Plastic Smart Cities dan Aplikasi AKSI WWF Indonesia
Download Aplikasi AKSI dan Ambil Peranmu untuk Kurangi Sampah Plastik
Gabung sebagai nasabah Plastic Smart Cities sekarang dan dapatkan berbagai keuntungan dari menjaga lingkungan.
scan disini
Atau dapatkan di
Panduan Aplikasi AKSI
WWF Indonesia
- Website: https://wwf.id/
- Yotube: @WWFIndonesia
- X: @WWF_ID
- Instagram: @wwf_id
- Tiktok: @wwf_id
Tidak terdapat daftar isi.
Tidak terdapat daftar isi.